Madyogondo, Ngablak, Magelang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan isi artikel |
merapikan isi artikel |
||
Baris 13:
}}
'''Madyogondo''' adalah sebuah [[desa]] di [[Ngablak, Magelang|Kecamatan Ngablak]], [[Kabupaten Magelang]], [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Madyogondo juga mempunyai banyak kesenian di antara nya Soreng..Topeng ireng dll.
Baris 25 ⟶ 22:
Setelah meninggal Raden Wirya Tirta dimakamkan di makam sebelah selatan desa. Makannya berdampingan dengan makam istrinya yang keduanya sekarang dikenal dengan nama makam Mbah Kawut. Di desa tersebut sejak itu berkembang suatu keyakinan bahwa siapapun yang sering berziarah atau tirakatan di makan mbah Kawut maka akan diberi rejeki, kesehatan yang melimpah oleh Tuhan karena restu dari Kiayi Kawut. Hingga sekarang banyak sekali peziarah dari luar daerah mengunjungi makam tersebut untuk ngalap berkah mbah Kawut.
Desa Madyogondo terletak di lereng gunung Merbabu dengan ketinggian kurang lebih 2400 meter di atas permukaan laut. Lokasi Desa
Desa Madyogondo terdiri atas 7 pedukuhan, yitu dukuh Sidan, Dukuh Kragon, Dukuh Madyogondo, Dukuh Kembangsari, Dukuh Podokan, Dukuh Ngepoh dan Dukuh Puntingan.
Untuk mencapai desa tersebut bisaditempun dengan menggunakan roda dua atau kendaraan roda empat. Dan bias ditempuh lewat jalan dari kecamatan Ngablak, atau kota kecamatan Grbag. Dari kota Grabag jaraknya mencapai 12 km dan dari kota nglablak jaraknya hanya mencapai sekitar 7 km saja. Jalan beraspal mulus di luar desa dan jalan berlapis beton di dalam desa maupun pedukuhan.
|