Suku Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
→‎Sastra dan filsafat: Penambahan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Thesillent (bicara | kontrib)
→‎Stratifikasi sosial: Penambahan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 234:
 
=== Stratifikasi sosial ===
{{artikel|Priyayi}}
Masyarakat Jawa juga terkenal akan pembagian golongan-golongan sosialnya. Pakar [[antropologi]] [[Amerika Serikat|Amerika]] yang ternama, [[Clifford Geertz]], pada tahun 1960-an membagi masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok: kaum [[santri]], [[abangan]], dan [[priyayi]]. Menurutnya kaum santri adalah penganut agama [[Islam]] yang taat, kaum abangan adalah penganut Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum priyayi adalah kaum bangsawan.<ref>{{cite book|last=McDonald|first=Hamish|title=Suharto's Indonesia|url=https://archive.org/details/suhartoindonesia0000mcdo|publisher=Fontana|year=1980|location=Melbourne|pages=[https://archive.org/details/suhartoindonesia0000mcdo/page/9 9]–10|isbn=0-00-635721-0}}</ref> Tetapi pendapat Geertz banyak ditentang karena ia mencampur golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi sosial ini juga sulit diterapkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang Indonesia lainnya dan suku bangsa non-[[pribumi]] seperti orang keturunan [[Bangsa Arab|Arab]], [[Tionghoa]], dan [[India]].