Kerajaan Selaparang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
 
=== Keruntuhan Selaparang ===
Sekalipun Selaparang unggul melawan kekuatan tetangga, yaitu Kerajaan Gelgel, namun pada saat yang bersamaan, suatu kekuatan baru dandari arahbagian barat telah muncul pula. Embrio kekuatan ini telah ada sejak permulaan abad ke-15 dengan datangnya para imigran petani liar dari [[Karang Asem]] (Pulau [[Bali]]) secara bergelombang, dan selanjutnya mendirikan koloni di kawasan [[Kota Mataram]] sekarang ini. Kekuatan itu kemudian secara berangsur-angsur tumbuh berkembang sehingga menjelma menjadi kerajaan kecil, yaitu Kerajaan Pagutan dan Pagesangan yang berdiri sekitar tahun 1622 [[Masehi]]. Kerajaan ini berdiri lima tahun setelah serangan laut pertama Kerajaan Gelgel dari [[Bali]] Utara atau dua tahun sebelum serangan ke dua yang dapat ditumpas oleh laskar Kerajaan Selaparang.<ref>{{id}} Mohammad Noor, ''Op. Cit'', hlm. 86. </ref>
 
Namun, bahaya yang dinilai menjadi ancaman utama dan akan tetap muncul secara tiba-tiba adalah kekuatan asing, yakni Belanda, yang tentunya sewaktu-waktu dapat melakukan ekspansi militer. Kekuatan dan tetangga dekat diabaikan, karena Gelgel yang demikian kuat mampu dipatahkan. Oleh sebab itu, sebelum kerajaan yang berdiri di wilayah kekuasaannya di bagian barat ini berdiri, hanya diantisipasi dengan menempatkan laskar kecil di bawah pimpinan Patinglaga Deneq Wirabangsa.<ref>{{id}} ''Ibid''...</ref>
 
Dalam upaya menghadapi masalah yang baru tumbuh dandari arahbagian barat itu yakni Kerajaan Gelgel, Kerajaan [[Mataram]] [[Karang Asem]] dan terutama sekali Belanda―maka secara tiba-tiba saja, salah seorang tokoh penting di lingkungan pusat kerajaan bernama Arya Banjar Getas, ditengarai berselisih paham dengan rajanya, raja Kerajaan Selaparang, soal posisi pasti perbatasan antara wilayah Kerajaan Selaparang dan Pejanggik. Pada akhirnya Arya Banjar Getas beserta para pengikutnya memutuskan untuk meninggalkan Selaparang dan bergabung dengan sebuah ekspedisi tentara Kerajaan [[Mataram]] [[Karang Asem]] ([[Bali]]) yang mana pada saat itu sudah berhasil mendarat di [[Lombok Barat]]. Kemudian atas segala taktiknya, Arya Banjar Getas menyusun rencana dengan pihak Kerajaan [[Mataram]] [[Karang Asem]] untuk bersama-sama menggempur Kerajaan Selaparang.<ref>{{id}} ''Ibid'', hlm. 87. </ref>
 
Cukup ironis memang, hanya karena berbeda pendapat dengan raja, Arya Banjar Getas bergabung dengan pihak musuh untuk menyerang kerajaan yang telah membesarkannya. Namun yang jelas, dalam realita sejarah, ekspedisi militer tersebut telah berhasil menaklukkan Kerajaan Selaparang. Peristiwa itu terjadi pada sekitar tahun 1672 [[Masehi]].<ref>{{id}} ''Ibid''... </ref>