Suku Kutai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zul Hamid (bicara | kontrib)
Perbaikan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 36:
}}
 
'''Suku Kutai''', atau '''Urang Kutai''' ([[Aksara Jawi|Jawi]]: كوتاي) adalah salah satu dari rumpun sukumasyarakat dayakasli yaitu [[Dayak Lawangan]]Kalimantan yang mendiami wilayah [[Kalimantan Timur]] yang mayoritas saat ini beragama Islam dan hidup di tepi sungai.
 
Pada awalnya Kutai merupakan nama suatu teritori tempat bermukimnya masyarakat asli Kalimantan. Suku Kutai berdasarkanini jenisnya adalah termasuk suku Dayak Islam yangkemudian banyak menyerap nilai nilai kebudayaan suku Banjar dan Melayu pesisir yang berada di Kalimantan Timur.
 
Adat-istiadat lama Suku Kutai memiliki beberapa kesamaan kesamaan dengan adat-istiadat Suku Dayak rumpun Ot Danum (khususnya Tunjung-Benuaq) misalnya; Erau (upacara adat yang paling meriah), belian (upacara tarian penyembuhan penyakit), memang, dan mantra-mantra serta ilmu gaib seperti; parang maya, panah terong, polong, racun gangsa, perakut, peloros, dan lain-lain. Di mana adat-adat tersebut dimiliki oleh Suku Kutai dan Suku Dayak. Bahkan hingga saat ini masih ada Suku Kutai di Desa Kedang Ipil, [[Kutai Kartanegara]] yang menganut agama [[Kaharingan]] sama halnya dengan [[Suku Dayak]]. Selain itu Suku Kutai juga memiliki kedekatan budaya dengan Suku Banjar karena terjadi asimilasi dengan budaya melayu banjar seperti pertunjukan [[Mamanda]], serta budaya Melayu seperti Jepen/Zapin, musik Panting Gambus, budaya bersyair seperti Tarsul dl