Efek pemanasan global: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sellamaria (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Sellamaria (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
Berdasarkan penemuan IPCC, setidaknya terdapat empat efek yang berpengaruh terhadap cuaca:
 
# Suhu permukaan naik sebesar 1,4 derajat celcius hingga °C-5,8 derajat celcius,°C rata-rata global sejak tahun 1990 - 2100.
# Pemanasan lautan, mengakibatkan melehnya ''gletser'' yang menyebabkan terjadinya kenaikan permukaan air laut.
# Cuaca ekstrim, seperti terjadinya gelombang panas, banjir dan kemarau yang diperkirakan meningkat.
# Terjadinya penyusutan puncak es dan ''gletser''. Pada beberapa kasus gletser telah menghilang. Hal ini dikerenakan adanya kenaikan suhu.<ref name=":0" />
 
=== Efek pada lautan ===
 
Pemanasan global memiliki sejumlah efek negatif bagi ekosistem pesisir dan lautan. Efek-efek tersebut yang dapat membahayakan keberlangsungan hidup biota laut.<ref name=":1">{{Cite web|last=Puspita|first=Melynda Dwi|date=2021-02-08|title=Pemanasan Global Mengancam Ekosistem Pesisir dan Laut|url=https://www.national-oceanographic.com/article/pemanasan-global-mengancam-ekosistem-pesisir-dan-laut--3|website=www.national-oceanographic.com|access-date=2023-09-16}}</ref>
 
==== Menggerus kawasan pesisir dan pulau kecil ====
Pemanasan global menyebabkan menyusutnya es di Greenland yang berakibat pada naiknya tinggi permukaan air laut. Apabila dilihat dari rata-rata pemanasan global sebesar 1,9°C- 4, °C yang berlangsung selama 10 abad. Maka menyusutnya lapisan es berpotensi menyebabkan kenaikan muka laut yang mencapai 7 m. Hal ini menjadi penyebab tenggelamnya kawasan pesisir serta pulau-pulau kecil.
 
Kasus kenaikan muka laut juga berdampak ke Indonesia yang berbentuk negara kepulauan. Sekurang-kurangnya terhitung 115 pulau yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia akan tenggelam pada tahun 2100.
Baris 46:
=== Efek pemanasan global di Indonesia ===
{{utama|Efek pemanasan global di Indonesia}}
Efek pemanasan global di Indonesia dapat dirasakan salah satunya yaitu, perubahan iklim, seperti musim kemarau berkepanjangan yang mengakibatkan berkembangnya jamur, virus, bakteri, dan parasit yang meningkat karena kelembaban udara pada musim kemarau yang cukup tinggi.<ref>{{Cite web|last=Iskandar|first=Muhammad Iqbal|title=Dampak Perubahan Iklim di Indonesia, Bahaya, dan Contohnya|url=https://tirto.id/dampak-perubahan-iklim-di-indonesia-bahaya-dan-contohnya-gyCf|website=tirto.id|language=id|access-date=2023-09-16}}</ref>
Dari penelitian yang dilakukan di [[Jawa Barat]], ditemukan keterkaitan antara perubahan iklim khususnya perubahan curah hujan dengan terjadinya kenaikan kejadian demam berdarah pada tahun 2004 sampai dengan 2008.
 
DariSeperti contoh penelitian yang dilakukan di [[Jawa Barat]], ditemukan keterkaitan antara perubahan iklim khususnya perubahan curah hujan dengan terjadinya kenaikan kejadian demam berdarah pada tahun 2004 sampai dengan 2008.
<ref>
{{Citation