Joseon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Illchy (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 19661929 oleh Pengetik-AM (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Alicya- (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 96:
=== Perselisihan Pangeran ===
[[Berkas:Gyeongbokgung-GeunJeongJeon.jpg|jmpl|kiri|270px|Aula mahkota di [[Gyeongbokgung]].]]
Ketika dinasti baru diundangkan dan secara resmi diciptakan, Taejo menyinggung isu putra yang mana yang akan menjadi ahli warisnya. Meskipun Yi Bang-won, putra kelima Taejo dan Ratu Sineui, memberikan banyak kontribusi untuk membantu kenaikan takhta ayahandanya, perdana menteri [[Jeong Do-jeon]] dan [[Nam Eun]] menggunakan pengaruh mereka pada Raja Taejo untuk menunjuk putranya yang kedelapan (putra kedua Ratu Sindeok) Pangeran Uian (Yi Bang-seok) sebagai [[Putra mahkota]] pada tahun 1392. Konflik ini muncul terutama karena Jeong Do-jeon, yang membentuk dan meletakkan dasar-dasar ideologi, kelembagaan, dan hukum-hukum dinasti baru lebih dari segalanya, memandang Joseon sebagai sebuah kerajaan yang dipimpin oleh para menteri yang ditunjuk oleh raja sedangkan Yi Bang-won ingin mendirikan [[Monarki|monarki absolut]] yang diperintah langsung oleh raja. Dengan dukungan Taejo, Jeong Do-jeon terus membatasi kekuasaan keluarga kerajaan dengan melarang para pangeran terlibat di dalam politik dan berusaha untuk meniadakan tentara pribadi mereka. Kedua belah pihak saling bermusuhan dan bersiap-siap untuk menyerang lebih dulu.
 
Setelah kematian mendadak Ratu Sindeok, ketika Raja Taejo masih berkabung atas kematian istri keduanya, Yi Bang-won yang pertama menyerang istana dan membunuh Jeong Do-jeon beserta pendukungnya termasuk kedua anak Ratu Seondeok (saudara tirinya) dan putra mahkota pada tahun 1398. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Perselisihan Pertama Pangeran.
Baris 114:
Pada bulan Agustus 1418, setelah Taejong berabdikasi dua bulan lebih awal, [[Sejong yang Agung]] naik takhta. Pada bulan Mei 1419, Raja Sejong, di bawah anjuran dan bimbingan ayahandanya, Taejong, memulai ekspedisi [[Serangan Ōei|Ekspedisi Timur Gihae]] untuk menyingkirkan gangguan [[Wokou|waegu]] (bajak laut pesisir) yang beroperasi dari [[Pulau Tsushima]].
 
Pada bulan September 1419, [[Daimyo]] Tsushima, Sadamori, menyerah ke istana Joseon. Pada tahun 1443, [[Traktat Gyehae]] ditandatangani di mana Daimyo Tsushima dberikan hak untuk melakukan perdagangan dengan Korea lima puluh kapal per tahun dengan pertukaran kiriman upeti ke Korea dan membantu menghentikan penjarahan Waegu di pelabuhan-pelabuhan Korea.<ref>{{Cite book |title= Korea | last= Richard Rutt.| publisher= Routledge/Curzon| date= September 1999|isbn=0-7007-0464-7|url= https://books.google.com/?id=vj8ShHzUxrYC&pg=PA255&dq=kyehae+treaty&q=kyehae%20treaty|display-authors=etal}}</ref><ref>{{Cite book |title= The Cambridge history of Japan |volume=3 |trans_title= Medieval Japan |last= John W. Hall.| publisher= Cambridge University Press | date= April 27, 1990|isbn=0-521-22354-7|url= https://books.google.com/?id=lCd4reJRaG8C&pg=PA442&dq=kyehae+treaty&q=kyehae%20treaty|display-authors=etal}}</ref><ref>{{ko icon}} [http://100.nate.com/dicsearch/pentry.html?s=B&i=112816&v=42 계해약조 癸亥約條] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110610053214/http://100.nate.com/dicsearch/pentry.html?s=B&i=112816&v=42 |date=2011-06-10 }} [[Nate (web portal)|Nate]] / [[Britannica]]</ref><ref>{{ko icon}}[http://100.nate.com/dicsearch/pentry.html?s=K&i=236670&v=42 계해조약 癸亥約條] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110610053227/http://100.nate.com/dicsearch/pentry.html?s=K&i=236670&v=42 |date=2011-06-10 }} [[Nate (web portal)|Nate]] / [[Encyclopedia of Korean Culture]]</ref>
 
Di perbatasan utara, Sejong mendirikan empat benteng dan enam pos ({{Hanja|四郡六鎭}}) untuk melindungi rakyatnya dari suku [[Jurchen]], yang nantinya menjadi [[Suku Manchu]], yang tinggal di [[Manchuria]]. Pada tahun 1433, Sejong mengirim [[Kim Jongseo]] ({{hanja|金宗瑞}}), seorang pejabat pemerintah, ke utara untuk menangkis serangan Jurchen. Kampanye militer Kim merebut beberapa kastil, mendorong ke utara, dan memulihkan wilayah Korea, kira-kira perbatasan yang sekarang di antara [[Korea Utara]] dan [[Tiongkok]].<ref>{{cite book | author=박영규 | title=한권으로 읽는 세종대왕실록 | publisher=웅진, 지식하우스 | year=2008 | isbn=89-01-07754-X}}</ref>
Baris 183:
[[Berkas:Kim Yuk 02.jpg|kiri|jmpl|140px|Potret Kim Yuk (1570 - 1658) seorang filsuf di awal Silhak Dinasti Joseon.]]
[[Berkas:2009-01-24 - Janganmun from Bukseo Jeokdae.JPG|ka|jmpl|260px|[[Benteng Hwaseong]] di [[Suwon]].]]
Setelah serangan dari Jepang dan Manchuria, Joseon mengalami periode damai selama hampir 200 tahun. Joseon menyaksikan munculnya [[Silhak]] (Pelajaran Praktik). Kelompok awal ulama Silhak menganjurkan reformasi yang komprehensif dari pemeriksaan layanan sipil, taxation, perpajakan, ilmu alam dan peningkatan manajerial agro dan teknik pertanian. Hal ini ditujukan untuk membangun kembali masyarakat Joseon setelah dihancurkan oleh dua serangan. Di bawah pimpinan [[Kim Yuk]], kepala menteri [[Hyeonjong dari Joseon|Raja Hyeonjong]], pelaksanaan reformasi terbukti sangat menguntungkan baik untuk penghasilan negara dan banyak petani.
 
Konflik faksional tumbuh dengan sangat pesat di bawah pemerintahan raja-raja [[Sukjong dari Joseon|Sukjong]] dan [[Gyeongjong dari Joseon|Gyeongjong]], dengan pemutaran cepat faksi yang berkuasa, yang dikenal sebagai 환국 - Hwanguk (換局; artinya ''mengubah urusan-urusan negara''), menjadi biasa. Sebagai jawabannya, raja-raja berikutnya, [[Yeongjo dari Joseon|Yeongjo]] dan [[Jeongjo dari Joseon|Jeongjo]], umumnya mengejar ''Tangpyeongchaek'' - suatu kebijakan yang mempertahankan keseimbangan dan kesetaraan di antara faksi-faksi.<ref>{{cite encyclopedia |title= 탕평책 |encyclopedia= 한국민족문화대백과}}</ref><ref>{{cite book| last = 이성무| date = November 12, 2007| title = 조선당쟁사 2 탕평과 세도정치: 숙종조~고종조| publisher = 아름다운날 | isbn = 9788989354833}}</ref>
Baris 194:
[[Sunjo dari Joseon|Raja Sunjo]] yang masih muda menggantikan Raja Jeongjo pada tahun 1800. Dengan kematian Jeongjo faksi kompromi patriark merebut kekuasaan dengan [[Ratu Jeongsun dari Joseon|Ibu Suri Jeongsun]] sebagai pemangku takhta, yang keluarganya memiliki ikatan yang kuat dengan patriark, dan memprakarsai [[Penganiayaan Katolik tahun 1801|penganiayaan Katolik]]. Tapi setelah pensiun dan kematian Ibu Suri, patriark secara bertahap dihapuskan dan faksi bijak, termasuk keluarga Kim Andong, [[Kim Jo-sun]], ayahanda ratu, mendapatkan kekuasaan. Perlahan-lahan keluarga Kim Andong mulai mendominasikan istana.<ref>{{cite book| last = 오영교| date = July 25, 2007| title = 세도정권기 조선사회와 대전회통| publisher = 혜안 | isbn = 9788984943131}}</ref>
 
Dengan dominasi Kim Andong, era *politik sedo* atau pemerintahan mertua dimulai. Keturunan mertua yang tangguh memonopoli posisi penting di pemerintahan, memegang kekuasaan di atas panggung politik, dan ikut campur di dalam suksesi takhta. Raja-raja ini tidak memiliki otoritas monarki dan tidak bisa memerintah di pemerintahan. Keluarga yangban lainnya, kewalahan oleh kekuatan yang dilakukan oleh kerajaan mertua, tidak dapat berbicara. Ketika kekuatan terkonsentrasi di tangan kerajaan keturunan mertua, terdapat gangguan di dalam proses pemerintahan dan korupsi merajalela. Jumlah besar ditawarkan dalam bentuk suap pada keturunan yang kuat untuk mendapatkan posisi dengan peringkat nominal tinggi. Bahkan tulisan berpangkat rendah yang dibeli dan dijual. Periode ini yang berlangsung selama 60 tahun, menyaksikanselama manifestasiitu daripula baikterjadi kemiskinan yang parah di kalangan populasi Korea dan pemberontakan tanpa henti di berbagai negara bagian.
 
Secara eksternal, Joseon menjadi semakin [[isolasionisme]]. Para penguasanya berusaha membatasi kontak dengan negara-negara asing.
Baris 201:
 
[[Berkas:이하응 초상.jpg|ka|jmpl|160px|[[Heungseon Daewongun]]]]
Pada tahun 1863 [[Kaisar Gojong dari Han Raya|Kaisar Gojong]] naik takhta. Ayahandanya, pemangku takhta [[Heungseon Daewongun]], memerintah untuknya sampai Gojong dewasa. Selama pertengahan tahun 1860-an pemangku takhta adalah pendukung utama isolationisme dan instrumen penganiayaan terhadap umat Katolik pribumi dan asing, suatu kebijakan yang mengarah langsung ke [[Kampanye militer Prancis di Korea]]. Tahun-tahun awal pemerintahannya juga menyaksikan upaya besar untuk memulihkan [[Istana Gyeongbok]] yang bobrok, kursi kekuasaan kerajaan. Selama masa pemerintahannya, kekuasaan dan wewenang dari keluarga mertua seperti Kim Andong menurun dengan tajam. Di dalam rangka untuk menyingkirkan keluarga-keluarga Kim Andong dan Cho Pungyang, ia mempromosikan orang tanpa referensi ke partai politik atau kerabat keluarga, dan di dalam rangka untuk mengurangi beban rakyat dan memperkuat basis ekonomi bangsa, ia mereformasi sistem pajak. Pada tahun 1871, tentara A.S. dan Korea bentrok di A.S. di dalam upaya untuk "[[diplomasi kapal perang]]" setelah [[Insiden Jenderal Sherman]] pada tahun 1866.
 
Pada tahun 1873, Kaisar Gojong mengumumkan asumsinya di pemerintahan kerajaan. Dengan pensiun selanjutnya Heungseon Daewongun, calon Ratu Min (yang kemudian disebut [[Permaisuri Myeongseong dari Han Raya]]) menjadi berkuasa di dalam istana, menempatkan keluarganya di posisi tinggi istana.
Jepang setelah [[Restorasi Meiji]], mengakuisisi teknologi militer Barat, dan memaksa Joseon untuk menandatangani [[Traktat Ganghwa]] pada tahun 1876, dengan membuka tiga pelabuhan untuk perdagangan dan pemberian ekstrateritorial Jepang. [[Insiden Port Hamilton|Port Hamilton ditaklukkan]] oleh A.L.Angkatan Laut Inggris pada tahun 1885.
 
[[Berkas:Emper Kojong.jpg|kiri|jmpl|160px|[[Kaisar Gojong dari Han Raya|Kaisar Gojong]]]]