Partai Masyumi (2020): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Ardiansyah Abdurrahman (bicara) ke revisi terakhir oleh Argo Carpathians
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi
Baris 31:
Partai tersebut telah dipengaruhi oleh [[Islamisme]] dan [[Antikapitalisme|anti-kapitalisme]] yang kuat. Partai secara terang-terangan melarang kadernya untuk mengungkapkan kebahagiaan, bahkan hanya bertepuk tangan dan mengucapkan terima kasih atau selamat, mengklaim bahwa tindakan tersebut "menyerupai praktik [[Siapa itu orang Yahudi?|Yahudi]]" dan harus menghindari perbankan atau mengambil/mendapatkan kepentingan [[Keuangan|finansial]] dari mereka, melihat mereka sebagai bentuk [[riba]].
 
Partai ini juga menganjurkan [[jihadisme]], tetapi bukan [[terorisme]] dan selanjutnya mencela penyalahgunaan [[Jihad]] dalam melakukan terorisme. Namun, partai mengklaim bahwa tindakan [[Terorisme di Indonesia|teroris Indonesia]] semua mungkin adalah set-up, "sangat politis", dan "tampak seperti upaya untuk melemahkan oposisi", menunjukkan partai yang berpihak pada narasi populis [[sayap kanan]] [[Islam]]. Partai ini mengadvokasi pencabutan [[Undang-Undang Cipta Kerja|Omnibus Law Cipta Kerja]], reforma agraria, keadilan sosial, dan advokasi lain yang serupa dengan kelompok [[Politik sayap kiri|sayap kiri]] di Indonesia. Sinkretisasi semacam itu telah membingungkan para ahli politik Indonesia tentang bagaimana akhirnya mengklasifikasikan keberpihakan partai.
 
Partai tersebut mengadvokasi penerapan [[syariah]] sebagai dasar hukum di Indonesia.<ref>{{Cite news|date=11 November 2020|title=Masyumi Hidup Lagi: Tegakkan Hukum Islam dan Berdakwah|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201111051810-32-568332/masyumi-hidup-lagi-tegakkan-hukum-islam-dan-berdakwah|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=8 Februari 2022}}</ref>
 
== Penerimaan ==
Terbentuknya partai ini disambut baik oleh partai yang sepaham di DPR, yaitu [[Partai Keadilan Sejahtera]]. Partai berharap Masyumi Reborn akan memperkuat [[Oposisi (politik)|oposisi]] terhadap Joko Widodo dan mencari cara untuk bersekutu dengan mereka.
 
[[Koalisi Indonesia Maju|Partai-partai Islam tengah]] seperti [[Partai Persatuan Pembangunan]], [[Partai Bulan Bintang]], [[Partai Amanat Nasional]], dan [[Partai Kebangkitan Bangsa]] [[meremehkan]] elektabilitas partai, karena ideologinya yang "[[Ekstremisme|ekstrim]]" dan segmentasi pemilih yang sangat sempit.{{cn}}
 
Partai sekuler seperti [[Partai Golongan Karya|Golkar]] dan [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDI-P]] juga mengucapkan selamat atas pembentukan partai tersebut. Partai Golkar juga berpesan agar partai harus bergerak maju dan tidak "berpuasa di masa lalu" dan harus berinovasi untuk mendapatkan dukungan rakyat, tidak menggunakan narasi agama dan [[populisme]] agama untuk keuntungan partai.{{cn}}
 
Ilmuwan politik memberikan peringatan dengan munculnya Masyumi Reborn karena ideologi partai yang tidak mengikuti ideologi resmi negara Pancasila dan partai yang menggunakan Islamisme secara langsung. [[Adi Prayitno]], ilmuwan politik dari [[UIN Syarif Hidayatullah]], memperingatkan bahwa partai yang tidak menganut ideologi negara [[Pancasila]] setidaknya sebagian akan menyebabkan bentrokan dengan partai dan kelompok nasionalis Indonesia. Pengamat komunikasi politik [[Aidil Haris]] dari [[Universitas Muhammadiyah Riau]] juga berkomentar bahwa partai harus memiliki fokus yang jelas pada isu apa yang akan dibawa partai untuk membersihkan fokus partai, tidak terlalu luas.<ref>{{Cite news|date=30 Oktober 2020|title=Masyumi Reborn Mesti Punya Program yang Jelas|url=https://www.gatra.com/news-494159-politik-masyumi-reborn-mesti-punya-program-yang-jelas.html|work=Gatra.com|access-date=8 Februari 2022}}</ref>
 
== Referensi ==