Kesultanan wanita: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 51:
Ia diculik & dijadikan budak di [[Bosnia dan Herzegovina|Bosnia]], yang merupakan wilayah kekuasaan Ottoman oleh ''beylerbey'' (setingkat Gubernur) Bosnia dan dikirim ke Konstantinopel (Istanbul), ibukota Ottoman.
Pada usia lima belas tahun, Kösem dikirim ke Harem Sultan [[Ahmed I]] di [[Istana Topkapı|Istana Topkapi]], Istanbul. Setelah memeluk agama Islam, namanya diubah menjadi Mahpeyker (yang artinya Bulan Terbentuk), dan kemudian oleh Sultan [[Ahmed I]] menjadi namanya diganti menjadi Kösem.
Setelah lama tinggal di Harem, Kösem akhirnya dinikahi oleh Sultan [[Ahmed I]] & menjadi Istri sah dan favoritnya. Setelah menjadi istri sah dari Sultan [[Ahmed I]], tak lama ia
Setelah Sultan [[Ahmed I]] meninggal dunia, Kösem Sultan memegang tampuk pimpinan dengan jabatan Haseki Sultan atau permaisuri tunggal. Kekuasaanya semakin meningkat ketika bertahta sebagai Valide Sultan (Ibu Suri) mewakili putranya Ibrahim dan [[Murad IV]] serta cucunya [[Mehmed IV]]. Selain menjabat sebagai Valide Sultan, Kosem Sultan juga memangku jabatan sebagai Naib i Saltanat (Pemangku Sultan) mewakili Murad IV dan Mehmed IV.
Baris 59:
Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa pada tahun 1600an kekaisaran Ottoman disebut sebagai Kadinlar Saltanati (masa kepemimpinan perempuan). Karena pada masa ini, sultan-sultan yang ada hanya menjadi penguasa boneka belaka, sementara kebijakan-kebijakan strategis, hubungan nasional, dan internasional diputuskan oleh Ibu mereka yang merupakan Ibu Suri (Valide Sultan).
Sejarah mencatat ia adalah wanita paling berkuasa dan terkuat dalam kerajaan Utsmaniyah sekaligus figura paling tersohor dan terkemuka di era Kesultanan Wanita. Kebijakan yang pernah ia buat adalah mewajibkan para pemilik budak agar memerdekakan budaknya setelah bekerja selama 3 tahun. Beliau suka menyumbangkan mahar kepada gadis-gadis yang berasal dari keluarga miskin serta membekalkan mereka sejumlah belanja, gaun perkawinan serta kelengkapan rumah tangga. Kosem diketahui gemar mengunjungi hospital, masjid, gereja dan sekolah, dan hal ini menyebabkan Kosem Sultan menjadi figura yang dihormati dan dicintai seluruh rakyat Islam Utsmaniyah dan Kristian Eropa.
Selama bertakhta sebagai Ibu Suri(Vālide Sultan), Kösem (dan semua dari enam sultan yang memerintah pada periode ini) memangkas anggaran istana. Kösem tidak memiliki belas kasihan untuk musuh-musuh politiknya, tetapi dia tampaknya peduli pada orang-orang miskin yang meminta bantuan kepadanya.
|