Persatuan Tarbiyah Islamiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Al Asyi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Al Asyi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 65:
10) Syekh Makhudum Solok.
 
Pada 1931, dilakukan rapat di [[Batuhampar, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Batuhampar]] yang memutuskan pergantian jabatan ketua pelaksana dari Sulthani kepada Syekh Abdul Majid Koto Nan Gadang dan sekretaris dari Ghazali kepada Syahruddin Marajo Dunia. Pada bulan 9-14 Mei 1932, Kongres ke-I Persatuan Tarbiyah Islamiyah di [[Koto Nan IV, Payakumbuh Barat, Payakumbuh|Koto Nan Ampek, Payakumbuh Barat, Payakumbuh]] melahirkan keputusan untuk merubah nama organisasi menjadi ''Persatuan Pendidikan Islam Indonesia'' (PPII).
 
Perubahan nama ini ditolak oleh ulama-ulama Persatuan Tarbiyah Islamiyah sehingga menimbulkan friksi di tubuh organisasi. Pemakaian nama [[Indonesia]] juga menyebabkan PPII dicurigai oleh pemerintah [[Hindia Belanda]], sehingga menyebabkan ''stagnasi'' organisasi hingga tahun 1937<ref>{{Cite web|last=el-Badri|first=Muhammad Yusuf|date=10 November 2020|title=Narasi Sejarah Persatuan Tarbiyah Islamiyah|url=https://tarbiyahislamiyah.id/narasi-sejarah-persatuan-tarbiyah-islamiyah/|website=Tarbiyah Islamiyah|language=id-ID|access-date=11 Mei 2022}}</ref> (tahun yang sama dengan pembubaran [[Persatuan Muslim Indonesia]] [PERMI] yang merupakan pengembangan dari [[Sumatera Thawalib|Persatuan Sumatera Thawalib]], partai ini bubar setelah petinggi dan pengurusnya dibuang ke [[Kabupaten Boven Digoel|Boven Digul]]).{{sfn|Koto|2012|p=33-34}}