Brunei Darussalam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh Irsyad kamil 0607 (bicara) ke revisi terakhir oleh Wagino Bot Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
Baris 18:
Islam mulai berkembang dengan sangat pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali diangkat menjadi Sultan Brunei ke-3 pada tahun 1425 M karena sultan yang sebelumnya mengahwini puterinya dengan Syarif Ali. Sultan Syarif Ali adalah seorang Ahlul Bait dari keturunan / pancir dari Cucu Rasulullah Shalallahualaihi Wassallam yaitu Amirul Mukminin Hasan / Syaidina Hasan sebagaimana yang tercantum dalam Batu Tarsilah / prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di Bandar Sri Begawan, Brunei. Keturunan Sultan Syarif Ali ini kemudian juga berkembang menurunkan Sultan-Sultan di sekitar wilayah Kesultanan Brunei yaitu menurunkan Sultan-Sultan [[Sambas]] dan Sultan-Sultan Sulu.
Kata ''Darussalam'', istilah dalam [[bahasa Arab]] untuk "tempat yang damai" atau "Rumah Keamanan", disematkan pada abad ke-15 oleh Sultan ke-3, [[Syarif Ali]], untuk menegaskan Islam sebagai agama negara, serta untuk meningkatkan penyebarannya.<ref>International Business Publications, USA. 2007. ''Brunei Sultan Haji Hassanal Bolkiah Muizzaddin Waddaulah Handbook''. International Business Publications. [http://books.google.co.jp/books?id=9q0_LcWREVMC]
== Sejarah ==
|