Pondok Pesantren Al-Fatah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 47:
Kiai Uzairon menggantikan ayahnya yang wafat pada 1996 sebagai pengasuh pesantren. Pada 2000, markas dakwah baru mulai dibangun di Trangkil untuk menampung santri dan rombongan JT yang jumlahnya semakin bertambah.<ref name="tem1"/> Besarnya pengaruh Al-Fatah dan JT di Temboro menjadikan desa tersebut memperoleh julukan ''Kampung Madinah''.<ref name="tem3">{{Cite web|url=https://kominfo.magetan.go.id/wp/mengenal-kampung-madinah-dan-pondok-pesantren-al-fatah-temboro/|title=Mengenal Kampung Madinah dan Pondok Pesantren Al Fatah Temboro|website=Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Magetan|date=5 Juni 2021|access-date=23 April 2022}}</ref>
 
K.H. Uzairon Thoifur Abdillah wafat pada 2014. Pengurusan Al-Fatah diteruskan oleh dua adiknya, [[Ubaidillah Ahror|K.H. Ubaidillah Ahror]] dan [[Umar FatahillahFathullah|K.H. Umar Fatahillah]].<ref>{{Cite news|url=https://sulteng.antaranews.com/berita/69498/melihat-keharmonisan-kampung-madinah-di-temboro-magetan|title=Melihat keharmonisan Kampung Madinah di Temboro Magetan|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|date=21 Juli 2019|access-date=23 April 2022|last=Sukardi}}</ref>
 
== Pendidikan ==