Air Mata di Ujung Sajadah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 32:
Ide cerita ''Airmata Di Ujung Sajadah'' berasal dari produser [[Ronny Irawan]]. [[Skenario]] [[film]] mulai ditulis tahun 2017 oleh [[Titien Wattimena]] dengan penulis pendamping, Ummu Amalia Misbah, Muthi'ah Khairunnisa, dan [[Key Mangunsong]] yang terus menggodok hingga mencapai draft 9 (final).
Film ini juga menjadi debut bagi [[Nafa Urbach]] yang mendampingi Ronny Irawan selaku produser film. ''Air Mata di Ujung Sajadah'' merupakan kerjasama antara [[Beehave Pictures]] dan [[Multi Buana Kreasindo
Dalam sebuah rilis, Key Mangunsong selaku sutradara menyebut bahwa film ini berkisah tentang perjalanan cinta yang posesif berubah menjadi cinta yang membebaskan; tentang perubahan cinta yang egois berubah menjadi ''altruis'' melalui jalan pengorbanan yang penuh derita dan air mata. Seperti burung phoenix yang terbakar menjadi abu lalu terlahir abadi, di akhir duka terbitlah cinta sejati yang mengalahkan segala situasi, ruang dan waktu.
|