Wang Mingdao: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 23:
===Pendeta===
Pada tahun 1923, setelah banyak mempelajari Alkitab secara pribadi tanpa pendidikan teologis secara formal,{{sfn|Wong|1981|p=106}} Wang bergerak menuju pengertian yang lebih dewasa akan doktrin Protestan [[sola fide|pembenaran oleh iman]].{{sfn|Wong|1981|pp=71–73, 81–82}} Pada bulan Februari 1925, ia mulai mengadakan pertemuan keagamaan di rumahnya di [[Beijing|Peking]], pertemuan yang berujung pada pendirian [[Tabernakel Kristen]], sebuah gereja yang telah memiliki gedungnya sendiri yang dapat menampung beberapa ratus orang pada tahun 1937, dan adalah salah satu gereja [[evangelikalisme|injili]] terbesar di Tiongkok pada tahun 1940-an.<ref>{{Cite BDCC|url-id= wang-mingdao |title=Wang Mingdao (1900–1991) |first=G. Wright|last=Doyle|first2= Yading|last2=Li|access-date=11 June 2018}}</ref> Wang
===Konflik dengan Jepang dan Komunis===
Di pertengahan tahun 1970-an, Wang membangun [[gereja]] lokal yang mempunyai tiga prinsip-prinsip yaitu pengembangan diri sendiri, pengendalian diri sendiri, dan penopangan diri sendiri.<ref name="Sunquist"/> [[Gereja]] in sendiri awalnya hanyalah semacam persekutuan rumah tangga di daerah [[Peking]], di mana orang-orang datang untuk bersekutu, mempelajari [[Alkitab]], dan berdoa.<ref name="Sunquist"/> Kelompok persekutuan ini terus mengalami perkembangan hingga pada tahun 1937, Wang berhasil mendirikan “Christian Tabernakel” (nama [[gereja]] yang didirikannya) dari persekutuan tersebut.<ref name="Sunquist"/> Ketika [[Tiongkok]] dikuasai oleh komunisme, [[gereja]] dan kekristenan dituntut untuk tetap eksis dan tetap berada di dalam masyarakat.<ref name="Sunquist"/> Pada saat itu, [[gereja]] ini hanya memiliki jemaat 570 orang.<ref name="Sunquist"/> Hal ini menjadi keunikan dari [[gereja]] ini adalah simplisitasnya yang menyatakan bahwa hal-hal upacara (seremonial) yang tidak dijelaskan di dalam [[Alkitab]], tidak perlu untuk dilakukan.<ref name="Sunquist"/> Oleh karena itu, [[gereja]] ini tidak mengandung unsur “liturgi”, paduan suara, kantong persembahan, dan juga perayaan [[Natal]].<ref name="Sunquist"/> Wang juga menolak bila hal-hal teologis dijadikan suatu ketentuan bagi setiap orang yang hendak melayani [[Tuhan]].<ref name="Sunquist"/> Wang mengatakan bahwa perlu adanya pendidikan akan [[Alkitab]] dan pengenalan akan [[Roh Kudus]].<ref name="Sunquist"/> Wang Mingdao membawa tradisi baru dalam pelayanan [[gereja]], pelayanan kaum awam.<ref name="Sunquist"/>
|