Trilaksana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
Tjmoel (bicara | kontrib)
Baris 54:
 
Di dalam Nikaya, Sang Buddha dan para pengikutnya seringkali mempertanyakan atau menyatakan "Sesuatu yang tidak sejati, dapat berubah, dapat menderita, yang sesuai untuk dipertimbangkan demikian: 'Inilah saya, ini milik saya, ini adalah diri saya'?" Pertanyaan yang diajukan oleh Sang Buddha kepada pendengarnya apakah gejala persenyawaan sesuai untuk dianggap sebagai diri, yang mana para pendengar setuju bahwa tidaklah berharga untuk dianggap demikian. Dan dalam melepaskan keterikatan akan gejala persenyawaan, orang yang demikian meninggalkan kegembiraan, keinginan dan pendambaan akan gejala persenyawaan dan tidak terikat akan perubahannya. Ketika terbebaskan sepenuhnya dari keterikatan, pendambaan atau keinginan akan lima kelompok, orang yang demikian mengalami, kemudian melampaui penyebab utama dari penderitaan.
 
Dengan demikian, kebijaksanaan yang mendalam atau prajñā akan tanpa-inti membangkitkan pelenyapan akan penderitaan, dan bukan merupakan debat intelektual akan ada tidaknya diri.
 
Hanya dengan memahami (bukan dengan pengertian pemikiran semata-mata, tetapi membuatnya menjadi pengalaman nyata) tiga corak umum keberadaan yang dikembangkan oleh seseorang yakni prajñā, yang merupakan penawar dari kebodohan yang merupakan akar dari seluruh penderitaan.
 
== Referensi ==