Baekje: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 101:
Nihon Shoki memberi detil tentang tanggal invasi Silla ke Baekje pada akhir abad ke-4. Namun, pada waktu ini Jepang adalah negeri konfederasi dari penguasa-penguasa lokal, sementara itu Tiga Kerajaan Korea sudah secara penuh berdiri. Rasanya sangat tidak mungkin bahwa negeri yang baru berkembang seperti Yamato dapat menerima upeti dan memiliki kekuasaan di atas Baekje, yang diketahui sangat mempengaruhi mereka, apalagi Goguryeo, kekuatan terbesar saat itu. Nihon Shoki dianggap sebagai sumber informasi yang tidak dapat dipercaya karena penuh dengan pernyataan dugaan dan cerita legenda.<ref>Lee, Hui Jin: 거짓과 오만의 역사, Random house Joongang,2001. ISBN 89-8457-059-1</ref>
Beberapa sejarawan Jepang menerjemahkan Prasasti Gwanggaeto yang bertarikh tahun 414 Masehi yang didirikan [[Raja Jangsu]] dari [[Goguryeo]], sebagai penjelasan dari invasi Jepang pada bagian selatan semenanjung Korea. Yang lain mengklaim bahwa prasasti itu telah dimodifikasi dan bahwa tulisan mengenai kehadiran Jepang di daratan Asia telah ditambahkan oleh tentara Jepang yang menemukan prasasti kuno itu pada tahun 1910, bersamaan dengan dimulainya penjajahan Korea oleh Jepang. Beberapa sejarawan RRT dan Jepang yang mempelajarinya, tidak dapat percaya informasi yang tertulis di prasasti, akibat kerusakan yang disengajakan. <ref name=Takeda>Takeda, Yukio. "Studies on the King Gwanggaeto Inscription and Their Basis". ''Memoirs of the Research Department of the Toyo Bunko''. 47(1989):57-87.</ref><ref name=JXu>Xu, Jianxin. ''好太王碑拓本の研究 (An Investigation of Rubbings from the Stele of Haotai Wang)''.
==== Kejatuhan dan pengungsian ke Jepang ====
|