Raden Trunajaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunsmayer (bicara | kontrib)
sumber tulisan
Tag: Dikembalikan kemungkinan spam pranala VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Membatalkan 2 suntingan by Gunsmayer (bicara): Spam pranala(Tw)
Tag: Pembatalan
Baris 18:
 
Trunajaya membenci [[Amangkurat I]] karena ayahnya dibunuh atas perintahnya pada 1656 dan intrik dalam keraton membuat Trunajaya meninggalkan [[Keraton Plered]] dan pindah ke [[Kajoran, Klaten Selatan, Klaten|Kajoran]], sebuah daerah berjarak sekitar 26 kilometer utara laut dari keraton dan berada di dalam kawasan suci [[Sunan Bayat|Tembayat]].{{Sfn|Ricklefs|1981|p=70}}
 
Nama Pangeran Trunojoyo, sesuai periodisasi dan jabatan beliau:
 
== 1. RADEN NILA PRAWATA (Sejak lahir – 1670 Masehi) ==
Nama gelar saat beliau lahir, sebagai putera dari Raden Demang Malaya Kusuma bin Pangeran Cakraningrat I. Setidaknya beliau dikenal sebagai Raden Nila Prawata, hingga tahun 1670. Periode ini merupakan masa-masa yang sangat dramatis.
 
== 2. PANGERAN TRUNOJOYO (1670 – 1676 Masehi) ==
Saat intrik di istana Mataram memuncak, sang putera mahkota Mataram, segera berkoalisi dengan Raden Nila Prawata. Disusunlah suatu strategi, dan pada 1670 Raden Nila Prawata berangkat ke Madura, menguasainya, dan kemudian bergelar Pangeran Trunojoyo. Masa ini ialah progress awal beliau memainkan peran penting di Jawa Timur, sepanjang 1670 – 1676.
 
== 3. PANEMBAHAN MADURETNA (1676 – 1678 Masehi) ==
Peperangan meluas, seluruh Jawa Timur (kecuali Blambangan) telah bergabung dengan P. Trunojoyo. Posisi yang semakin kuat, maka beliau memproklamirkan diri sebagai Panembahan Maduretna, Raja Madura merdeka, setara dengan Mataram pada Agustus 1676. Perang semakin mengerikan, kemenangan Panembahan Maduretna di pertempuran Gegodog, memicu seluruh kawasan pantai utara Jawa dari Cirebon – Panarukan, jatuh ke kekuasaan beliau. Puncaknya Istana Plered Jatuh pada Juni 1677.
 
== 4. SULTAN INTRA PRISTA (1678 – 1680 Masehi) ==
Grelar terakhir beliau ialah Sultan Intra Prista, yang disandang sejak 1678 hingga akhir hayat beliau pada 1680. Gelar ini merupakan legitimasi penting bagi beliau, sebagai pemenang perang dan penguasa Jawa, karena gelar “Sultan”, posisinya satu tingkat lebih tinggi daripada gelar raja Mataram, “Susuhunan”. Gelar ini tentu dikenal dan dikenang oleh seluruh pendukung beliau, walau pun di akhir perang beliau memang dikalahkan secara licik, dan beliau pun gugur sebagai bunga bangsa yang selalu diagung-agungkan hingga kini.
 
=== Kehidupan di Kajoran ===
Baris 53 ⟶ 39:
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
<references />
<references />[https://sampang.web.id/6927/os/nama-nama-pangeran-trunojoyo-sesuai-periodisasi-dan-jabatan/ Oreng Sampang] : sampang.web.id
 
=== Daftar pustaka ===