Sunan Gunung Jati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 2404:C0:2E10:0:0:0:1223:7956 (bicara) ke revisi terakhir oleh 210.210.168.198
Tag: Pengembalian
Baris 147:
 
=== Kesultanan Cirebon ===
Pada tahun 1478 diadakan sebuah musyawarah para wali di [[Tuban]], [[Jawa Timur]] untuk mencari pengganti [[Sunan Ampel]] sebagai pimpinan para wali, akhirnya terpilihlah Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)<ref>[[Febriyanto, A. (2023). FILOSOFI SUNAN GUNUNG JATI “INGSUN TITIP TAJUG LAN FAKIR MISKIN” SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA CIREBON DALAM TELAAH TEORI CULTURE POVERTY. JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan, 9(1), 160-173. https://www.jurnal.syekhnurjati.ac.id/index.php/yaqhzan/article/view/13808 ]]</ref>, sejak saat itu, pusat kegiatan para wali dipindahkan ke gunung Sembung, [[Gunungjati, Cirebon|kecamatan Gunung Jati]], [[kabupaten Cirebon]], [[Jawa Barat|propinsi Jawa Barat]]. Pusat kegiatan keagamaan ini kemudian disebut sebagai ''Puser Bumi'' (bahasa Indonesia: pusatnya dunia).<ref name=rohmat>Kurnia, Rohmat. 2009. Tempat dan Peristiwa Sejarah di Jawa Barat. [[Bandung]]: Sarana Pancakarya Nusa</ref>
 
Pada tahun 1479 M, kedudukan pangeran Walangsungsang sebagai penguasa [[Cirebon]] kemudian digantikan putra adiknya yakni Syarif Hidayatullah (anak dari pernikahan ''Nyai'' Rarasantang dengan Syarif Abdullah dari [[Mesir]]) yang sebelumnya menikahi ''Nyimas'' Pakungwati (putri dari Pangeran Walangsungsang dan ''Nyai'' Indang Geulis) yang setelah wafat dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati dengan gelar Syarif Hidayatullah bin Maulana Sultan Muhammad Syarif Abdullah dan bergelar pula sebagai ''Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Jati Purba Panetep Panatagama Awlya Allah Kutubid Jaman Khalifatur Rasulullah''.<ref name=kabcirebon>{{Cite web |url=http://www.cirebonkab.go.id/id_ID/sekilas-kab-cirebon/sejarah-kabupaten-cirebon/ |title=Kabupaten Cirebon - Sejarah Kabupaten Cirebon |access-date=2015-10-16 |archive-date=2016-07-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160729214221/http://www.cirebonkab.go.id/id_ID/sekilas-kab-cirebon/sejarah-kabupaten-cirebon/ |dead-url=yes }}</ref>
Baris 255:
== Referensi ==
{{reflist}}
Febriyanto, A. (2023). FILOSOFI SUNAN GUNUNG JATI “INGSUN TITIP TAJUG LAN FAKIR MISKIN” SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA CIREBON DALAM TELAAH TEORI CULTURE POVERTY. JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan, 9(1), 160-173.
 
== Pranala luar ==