Ia adalah anak kelima dari pasangan Haji Achmad dan Mariatul Koptia. Sebagai anak seorang [[demang]], Abdul Chalik banyak menghabiskan masa kecilnya dengan berkeliling dari satu daerah ke daerah lain di SumatraSumatera Selatan, mengikuti tugas ayahnya. Pendidikan masa kecilnya didapat di [[Lubuklinggau]], kemudian melanjutkan sekolah menengah di [[MULO]] [[Fort de Kock]] yang terdapat di kota [[Bukittinggi]].
Abdul Chalik kemudian melanjutkan pendidikan di [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM) di kota [[Yogyakarta]] sebagai mahasiswa tugas belajar. Ia mengambil jurusan [[Ilmu Pemerintahan]] dan lulus pada tahun 1957.
Baris 48:
=== Pemerintahan ===
Setelah menamatkan studi S1 di UGM, Abdul Chalik kembali sebagai birokrat di Pemprov SumatraSumatera Selatan. Ia pernah ditugaskan sebagai Sekretaris [[DPRD]] [[Provinsi]] SumatraSumatera Selatan. Pada tahun 1969, ketika sedang menjabat sebagai [[Sekretaris Daerah]] SumatraSumatera Selatan, ia mendapat penugasan untuk studi banding pemerintahan ke 4 negara Eropa, yaitu [[Belanda]], [[Jerman]], [[Inggris]], dan [[Swedia]]. Pada penugasan itu ia mendapat kesempatan untuk menyampaikan pidato di depan [[Menteri Dalam Negeri]] Belanda. Ia kemudian menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan di [[Departemen Dalam Negeri]]. Di jabatan ini, Abdul Chalik dipercaya oleh Menteri Dalam Negeri [[Amirmachmud]] sebagai penanggung jawab proyek gedung baru Departemen Dalam Negeri yang saat ini beralamat di Jalan Medan Merdeka Utara.
=== Gubernur Bengkulu ===
Baris 57:
=== Anggota DPR ===
Pada tahun 1982, Abdul Chalik terpilih sebagai anggota [[DPR]] mewakili Provinsi SumatraSumatera Selatan. Jabatan anggota DPR ini diemban hingga tahun 1987, meskipun diberi kesempatan tetapi ia menolak untuk dicalonkan kembali sebagai anggota DPR.