Proyek Strategis Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 419:
Proyek Strategis Nasional sarana dan prasarana kereta api mencakup dua proyek utama, yakni kereta api antar kota sebanyak sembilan proyek dan kereta api dalam kota sebanyak tujuh proyek. Di sektor ini terdapat enam proyek sarana dan prasarana kereta api antar kota yang statusnya dikeluarkan dari daftar Proyek Strategis Nasional, yakni jalur Kereta Api Kertapati-Simpang-Tanjung Api-Api, rel Kereta Api di Kalimantan Timur, Kereta Api Muara Enim-Pulau Baai, Kereta Api Tanjung Enim-Tanjung Api-Api, Kereta Api Jambi-Pekanbaru, dan Kereta Api Jambi-Palembang. Adapun untuk proyek kereta api dalam kota, terdapat satu proyek yang dikeluarkan dari daftar status Proyek Strategis Nasional, yakni Moda Transportasi Raya (MRT) Jakarta koridor East-West.<ref name=":28" />
 
Hingga Desember 2019, pencapaian dari sektor ini berupa beroperasinya jalur transportasi [[MRT Jakarta|MRT]], yakni di DKI Jakarta dan [[LRT SumatraSumatera Selatan|LRT Palembang]] dan [[LRT Jakarta]]. Selain itu, pembangunan jalur rel kereta api pertama di Sulawesi telah mencapai 50&nbsp;km dan pembangunan [[LRT Jabodebek]] yang diperkirakan akan beroperasi pada 2022 mendatang.<ref name=":2" />
 
==== Energi ====
Baris 447:
Pada 25 Juli 2019, dalam keputusan kasasinya, [[Mahkamah Agung]] memenangkan gugatan Pemprov Jatim dan Pertamina, sekaligus membatalkan keputusan PTUN.<ref>{{Cite web|url=http://bloktuban.com/2019/07/30/ma-kabulkan-kasasi-gubernur-jatim-gugatan-penlok-kilang-tuban/|title=MA Kabulkan Kasasi Gubernur Jatim Gugatan Penlok Kilang Tuban|last=|first=|date=|website=Bloktuban.com|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref> Pada Februari 2020, Pertamina membayarkan ganti rugi 67% dari total 400 hektare lahan milik warga<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/energi/d-4878070/pertamina-bayar-ganti-rugi-lahan-untuk-kilang-tuban-awal-februari|title=Pertamina Bayar Ganti Rugi Lahan untuk Kilang Tuban Awal Februari|last=Hamdani|first=Trio|date=|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-03-18}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/harga-tanah-kilang-tuban-tembus-1-2-juta|title=Harga Tanah Kilang Tuban Tembus 1,2 Juta|website=SuaraBanyuurip.com|access-date=2020-03-18|archive-date=2020-03-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20200318184158/https://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/harga-tanah-kilang-tuban-tembus-1-2-juta|dead-url=yes}}</ref> dan ditargetkan tuntas seluruhnya pada April 2020.<ref>{{Cite web|url=https://investor.id/business/pembebasan-lahan-kilang-tuban-tuntas-april|title=Pembebasan Lahan Kilang Tuban Tuntas April|last=|first=|date=|website=Investor.id|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref> Selain membebaskan lahan milik warga, Pertamina juga telah melakukan pembersihan lahan seluas 328 hektare milik Kementerian Lingkungan Hidup. Pertamina dan Rosneft juga telah menandatangani kontrak desain kilang pada 28 Oktober 2019 dengan Spanish Technicas Reunidas SA (TRSA)<ref>{{Cite news|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20191101/44/1165929/pertamina-rosneft-tunjuk-trsa-desain-kilang-tuban|title=Pertamina-Rosneft Tunjuk TRSA Desain Kilang Tuban|last=Anwar|first=Akhirul|date=|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2020-03-19|editor-last=Sari|editor-first=Sri Mas}}</ref> dan per Maret 2020 dilakukan pelaksanaan ''Basic Engineering Design'' (BED), ''Front End Engineering Feed'' (FEED), dan konstruksi fasilitas pendukung.<ref name="Prismono"/> Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta pembangunan kilang ini bisa dipercepat tiga tahun lebih awal menjadi tahun 2023.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/q2wb82415|title=Proyek Kilang Tuban, Presiden Ultimatum Pertamina|date=2019-12-22|website=Republika Online|access-date=2020-03-18}}</ref>
 
Di [[Kota Bontang|Bontang]], rencana investasi pembangunan GRR Bontang dengan investor Overseas Oil and Gas/OOG (Oman) senilai Rp 197,58 triliun juga tidak menentu nasibnya, karena pemerintah dan Pertamina belum memutuskan apakah kerja sama tersebut berlanjut atau tidak, setelah batas waktu perjanjian kerja sama selesai pada Desember 2019. Sejak penandatanganan ''framework agreement'' OOG Oman dengan Pertamina pada Desember 2018,<ref>{{Cite news|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20191231/44/1185912/perusahaan-oman-oog-tegaskan-komitmen-di-kilang-bontang|title=Perusahaan Oman OOG Tegaskan Komitmen di Kilang Bontang|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2020-03-18|last=Nursyifani|first=Bunga Citra Arum|editor-last=Wiratmini|editor-first=Ni Putu Eka}}</ref> Pertamina secara tiba-tiba mengumumkan pencarian mitra baru<ref>{{Cite news|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/278303-di-balik-kandasnya-pembangunan-kilang-minyak|title=Di Balik Kandasnya Pembangunan Kilang Minyak|last=|first=|date=2019-12-17|work=[[Media Indonesia]]|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref> dan pemindahan lokasi dari Bontang ke Kuala Tanjung-SumatraSumatera Utara atau Arun-Aceh. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tengah mempertimbangkan dua calon investor baru, yakni Mubadala dan Abu Dhabi National Oil Company.<ref>{{Cite news|url=https://katadata.co.id/berita/2020/03/02/pertamina-kaji-pemindahan-kilang-baru-dari-bontang-ke-sumatera|title=Pertamina Kaji Pemindahan Kilang Baru dari Bontang ke Sumatera|last=Setiawan|first=Verda Nano|date=2020-03-02|work=[[Katadata]]|language=id|access-date=2020-03-18}}</ref>
 
Setelah ditetapkan sebagai pemenang untuk menggarap Kilang Minyak Bontang pada Januari 2018, Overseas Oil and Gas yang ketika itu menggandeng Cosmo Oil International Pte Ltd dari Jepang (keluar dari konsorsium pada saat penandatanganan framework agreement Desember 2018),<ref>{{Cite news|url=http://industri.kontan.co.id/news/pertamina-overseas-oil-and-gas-tak-jadi-gandeng-cosmo-oil-bangun-kilang-balikpapan|title=Pertamina: Overseas Oil and Gas tak jadi gandeng Cosmo Oil bangun kilang Balikpapan|last=Iskana|first=Febrina Ratna|date=2018-12-10|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|language=id|access-date=2020-03-19|editor-last=Husaini|editor-first=Azis}}</ref> OOG pada April 2019 telah menggelar tender terbuka di Singapura untuk mencari ''engineering company'' bereputasi internasional dan hasil kajiannya akan menjadi acuan pihak perbankan. OOG juga tengah melakukan kajian kelayakan finansial yang ditargetkan selesai dalam lima bulan mendatang, kemudian ''Front End Engineering Design'' (FEED) hingga dua tahun ke depan dengan menelan biaya US$ 180 juta,<ref>{{Cite news|url=http://industri.kontan.co.id/news/fokus-di-kilang-bontang-oog-enggan-garap-proyek-lain-dulu|title=Fokus di Kilang Bontang, OOG enggan garap proyek lain dulu|last=Agung|first=Filemon|date=2019-04-15|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|language=id|access-date=2020-03-18|editor-last=Husaini|editor-first=Azis}}</ref> lalu diikuti proses konstruksi dalam 2-3 tahun berikutnya.<ref>{{Cite news|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20190522/44/925678/pertamina-petakan-pendanaan-dan-kesiapan-lahan-ggr-bontang|title=Pertamina Petakan Pendanaan dan Kesiapan Lahan GGR Bontang|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2020-03-18|last=Nursyifani|first=Bunga Citra Arum|editor-last=Issetiabudi|editor-first=David Eka}}</ref> Sementara itu, pemerintah kota Bontang sudah menyiapkan revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah untuk lokasi Kilang Minyak Bontang seluas 800 hektare lebih, dengan 64 hektare di antaranya milik pemerintah daerah, di Kelurahan Bontang Lestari, yang merupakan bekas lapangan terbang layang hingga Kampung Panggung.<ref>{{Cite web|url=https://bontangpost.id/63847-dari-860-hektare-kawasan-peruntukkan-industri-di-bontang-lestari-64-hektare-dikuasai-pemkot/|title=Dari 860 Hektare Kawasan Peruntukkan Industri di Bontang Lestari, 64 Hektare Dikuasai Pemkot|date=2019-07-23|website=BontangPost.ID|language=id-ID|access-date=2020-03-19|archive-date=2019-07-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20190724154023/https://bontangpost.id/63847-dari-860-hektare-kawasan-peruntukkan-industri-di-bontang-lestari-64-hektare-dikuasai-pemkot/|dead-url=yes}}</ref>
Baris 461:
==== Pengolahan air minum ====
{{Lihat pula|Daftar Proyek Strategis Nasional}}
Terdapat delapan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dalam Proyek Strategis Nasional, namun satu proyek di antaranya yakni Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mebidang, di SumatraSumatera Utara, dikeluarkan statusnya sebagai Proyek Strategis Nasional. Hingga Desember 2019, keseluruhan proyek Sistem Penyediaan Air Minum ini belum ada satupun yang selesai pembangunannya dan baru tiga proyek dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha yang telah selesai skema pendanaannya.<ref name=":2" />
 
Pada tahun 2017, sebanyak 73% masyarakat telah dapat mengakses air minum, dari pengelolaan air baku sebesar 17,53 meter kubik/detik. Selama periode 2015-2017, ada penambahan kapasitas air sebesar 20.430 liter/detik.<ref name=":27" />
Baris 469:
 
==== Jaringan irigasi ====
Terdapat tujuh proyek pembangunan jaringan air irigasi yang dapat mengairi area lahan sawah seluas 865,4 hektare.<ref name=":2" /> Ketujuh proyek irigasi tersebut adalah Lhok Guci-Aceh, Jambo Aye Kanan-Aceh, Lematang-SumatraSumatera Selatan, Umpu System (Way Besai)-SumatraSumatera Selatan, Leuwigoong-Garut (Jawa Barat), Baliase-Sulawesi Selatan, dan Gumbasa-Sulawesi Tengah.<ref>{{Cite web|url=https://kppip.go.id/proyek-strategis-nasional/p-proyek-bendungan-dan-jaringan-irigasi/|title=Proyek Bendungan dan Jaringan Irigasi|last=|first=|date=|website=KPPIP|access-date=15 Maret 2020|archive-date=2020-06-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200606024755/https://kppip.go.id/proyek-strategis-nasional/p-proyek-bendungan-dan-jaringan-irigasi/|dead-url=yes}}</ref>
 
==== ''Smelter'' ====
{{See also|Daftar Proyek Strategis Nasional}}
Terdapat enam Proyek Strategis Nasional yang berupa pembangunan ''smelter'', yakni berlokasi di Kuala Tanjung-SumatraSumatera Utara (peleburan aluminium), Ketapang-Kalimantan Barat (peleburan bauksit menjadi alumina), Morowali-Sulawesi Tengah (peleburan nikel), Konawe-Sulawesi Tenggara (peleburan nikel), Bantaeng-Sulawesi Selatan (peleburan nikel), dan Buli-Maluku Utara (peleburan ferronikel). Seluruh proyek ini telah selesai dibangun.<ref name=":31" />
 
''Smelter'' di Kuala Tanjung, SumatraSumatera Utara, dibangun oleh PT Indonesia Asahan Alumunium, dengan mengembangkan kapasitas dari saat ini sebesar 265 ribu ton aluminium ingot pertahun menjadi 300 ribu ton dan smelter baru berkapasitas 300 ribu ton dengan investasi sebesar US$ 800 juta, sehingga total kapasitas menjadi 500 ribu ton.<ref>{{Cite news|url=https://www.suara.com/bisnis/2016/09/26/012040/bangun-smelter-di-kuala-tanjung-inalum-siapkan-800-juta-dolar-as|title=Bangun Smelter di Kuala Tanjung, Inalum Siapkan 800 Juta Dolar AS|last=Himawan|first=Adhitya|date=2016-09-26|work=Suara.com|language=id|access-date=2020-03-19}}</ref> ''Smelter'' Ketapang-Kalimantan Barat, dibangun oleh Harita Group senilai Rp 7 triliun berupa pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina dengan kapasitas 1 juta ton.<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160521190555-92-132457/harita-group-tuntas-bangun-smelter-tahap-i-di-ketapang|title=Harita Group Tuntas Bangun Smelter Tahap I di Ketapang|last=Valenta|first=Elisa|date=|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref> Di Morowali-Sulawesi Tengah, kompleks pengolahan ''smelter'' senilai Rp 32,4 triliun, dengan investor seperti PT Sulawesi Mining Investment yang membangun pabrik pengolahan feronikel berkapasitas 300 ribu ton pertahun, PT Indonesia Guan Ching Nickel and Stainless Steel Industry berkapasitas 600 ribu ton per tahun.<ref>{{Cite news|url=https://money.kompas.com/read/2017/01/11/164721726/industri.smelter.di.morowali.serap.investasi.rp.78.triliun.|title=Industri Smelter di Morowali Serap Investasi Rp 78 Triliun|last=Pati|first=Kiki Andi|date=|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-03-19|editor-last=Marta|editor-first=M Fajar}}</ref>
 
Sementara itu, di Konawe-Sulawesi Tenggara, kompleks pengolahan ''smelter'' berhasil mendapatkan investasi Rp 13,43 triliun, dari PT Virtue Dragon Nickel Industry yang mengolah pig iron berkapasitas 600-800 ribu ton per tahun.<ref>{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2019/02/25/16312271/investor-china-bangun-pabrik-smelter-senilai-rp-14-triliun-di-konawe|title=Investor China Bangun Pabrik Smelter Senilai Rp 14 Triliun di Konawe|last=Pati|first=Kiki Andi|date=|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-03-19|editor-last=Purba|editor-first=David Oliver}}</ref> Sementara itu, ''smelter'' Bantaeng-Sulawesi Selatan, PT Huadi Nickel Aloy Indonesia dengan investasi Rp 2 triliun untuk pengolahan feronikel berkapasitas 100 ribu ton per tahun<ref>{{Cite news|url=https://makassar.tribunnews.com/2019/01/26/gubernur-sulsel-akhirnya-resmikan-smelter-nikel-investor-china-di-bantaeng|title=Gubernur Sulsel Resmikan Smelter Nikel Investor China di Bantaeng|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-03-19|last=Ali|first=Muhammad Fadhly}}</ref> dan ''smelter'' Buli-Maluku Utara oleh PT Aneka Tambang Tbk untuk mengolah feronikel dengan kapasitas sebesar 1 juta ton per tahun dan investasi Rp 19,7 triliun.<ref>{{Cite news|url=https://ekbis.sindonews.com/read/1418374/34/tiga-smelter-nikel-dipastikan-siap-beroperasi-tahun-ini-1562584596|title=Tiga Smelter Nikel Dipastikan Siap Beroperasi Tahun Ini|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2020-03-19}}</ref>