Haria, Saparua, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 46:
== Etimologi ==
==== Kedatangan
Sejak kedatangan orang-orang [[Portugal|Portugis]] pada abad ke-16, pelabuhan Porto-Haria makin ramai. Masyarakat Haria yang masih tinggal di pegunungan ramai turun ke pantai dan bergaul serta berniaga dengan [[Bangsa Portugis|orang Portugis]].<ref>{{Cite web|last=Team|first=Ruangguru Tech|title=Pada abad XVI bangsa Portugis tiba di KepulauanMal...|url=https://roboguru.ruangguru.com/question/pada-abad-xvi-bangsa-portugis-tiba-di-kepulauan-maluku-deskripsikan-proses-kedatangan_QU-PYCAE8RI|website=roboguru.ruangguru.com|language=id-ID|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20230122054216/https://roboguru.ruangguru.com/question/pada-abad-xvi-bangsa-portugis-tiba-di-kepulauan-maluku-deskripsikan-proses-kedatangan_QU-PYCAE8RI|dead-url=no}}</ref> Kemudian terjadilah perintahh untuk merelokasi negeri-negeri di pegunungan ke pantai pada masa [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]], maka semua penduduk Haria di gunung turun dan mendirikan permukiman baru. Permukiman itu disebut sebagai ''aria'' yang dalam bahasa Tana berarti pergi ke pantai. Pendapat lain mengatakan, ada kemungkinan nama Haria berasal dari orang Portugis yang menyebutkan daerah pelabuhan itu sesuai dengan daerah asal mereka di Haria, Portugal.<ref>{{Cite web|last=Suntama|first=Permadi|title=Sejarah Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia: Proses & Rute|url=https://tirto.id/sejarah-kedatangan-bangsa-portugis-ke-indonesia-proses-rute-gjCF|website=tirto.id|language=id|access-date=2023-01-22|archive-date=2023-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230325005606/https://tirto.id/sejarah-kedatangan-bangsa-portugis-ke-indonesia-proses-rute-gjCF|dead-url=no}}</ref>
==== Negeri
Menurut F.Souisa nama Negeri Haria berasal dari kata ''aria'' yang dalam [[Bahasa Portugis]] bermakna [[tali]]. Pada suatu masa, orang-orang Portugis membuang sauh (berlabuh) akibat cuaca dan gelombang yang keras. Ketika mereka mencoba memaksa kembali berlayar kapal mereka kandas. Untuk melepaskan kapal tersebut mereka harus bekerja keras dan sering kali mengucapkan kata ''aria'' yang didengar oleh penduduk setempat. Mereka mendengarnya sebagai ''haria''. Oleh karena itu, sejak saat itu daerah pesisir yang sekarang menjadi Negeri Haria dinamakan sebagai Haria.<ref>{{Cite web|last=RI|first=Kemdikbudristek|title=Jalur Rempah Nusantara|url=https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/saling-silang-bahasa-di-nusa-ambon|website=jalurrempah.kemdikbud.go.id|language=id|access-date=2023-01-24|archive-date=2023-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230320081307/https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/saling-silang-bahasa-di-nusa-ambon|dead-url=no}}</ref>
== Sejarah ==
==== Nusa
Negeri Haria yang pertama bernama Nusahunjo dan negerinya letak di tempat lain. Kapitan Loupatty datang dengan 4 fam dari [[Pulau Seram|Seram]] ke gunung Hatu-Hahul. Empat fam tersebut yakni Loupatty sendiri, Parinussa, Sarimolle, dan Tamaela. Pada suatu waktu, kapitan Loupatty yang bernama Pattiiju berjalan-jalan di Nusa Hanjo dan bertemu dengan seorang berpakaian kapitan. Kapitan Loupatty berhadapan dengan orang itu dan keduanya mulai berkelahi. Dalam perkelahiannya kapitan Loupatty tidak mampu mengalahkan lawannya. Kedua-duanya sama kuat. Sehingga kapitan itu disebut sebagai Kapitan Hattu yang artinya keras seperti batu. Tempat pertarungan mereka dinamai sebagai Apapa yang berasal dari kata apa, kata yang dipakai oleh kedua kapitan untuk saling berseru saat mereka bersua dan bersiap untuk bertarung. Kemudian keduanya mulai berkawan dan mengadakan [[aliansi]]. Mereka lantas berpisah di tempat bernama ''Patae''. Kapitan Loupatty memerintahkan kapitan Hattu untuk pergi ke Nusa Hanjo. Sedangkan ia sendiri berjalan terus guna berjumpa dengan pendatang dari [[Pulau Seram]]. Dalam perjalanan dia beristirahat untuk makan bekal yang ada. Sementara mau makan, ternyata tidak ada ikan. Tiba-tiba ada burung yang bernama goheba dengan seekor ikan di mulutnya. Tiba-tiba ikan itu jatuh dari mulutnya dan ikan itu diambil oleh Kapitan Loupatty. Oleh sebab itu, tempat tersebut dinamai Yano yang berarti ikan.
==== Negeri
Ketika marga sudah mulai banyak, maka mereka pergi ke tempat yang kedua yang bernama Amano. [[Amano]] ini dianggap sebagai salah satu negeri lama Haria yang artinya tempat yang aman. Negeri lama digunung ini disebut dengan nama Teo (nama adat) yaitu Leiwaka Amapati. Leiwaka artinya datang jaga; Ama/aman artinya Negeri ([[desa]]); Pati artinya Raja atau pemimpin. Jadi Leiwaka Amapati artinya Negeri yang dijaga dan diperintah oleh seorang Pati (Raja). Di sana sudah tinggal Kapitan Bastian Latupeirissa. Pada saat itu mereka menyangka bahwa Kapitan Latupeirissa telah memakan babi yang mereka buru. Kapitan Latupeirissa merasa malu lalu lari bersembunyi dekat kolam di sekitar Tanjung Hatualani. Oleh karenya Kapitan Latupeirissa dijuluki sebaggai Kapitan Lahuni. Dikisahkan bahwa pada suatu masa masyarakat Amano diserang wabah penyakit. Kapitan Loupatty berinisiatif mencari Kapitan Latupeirissa dengan bantuan seekor anjing. Anjing itu kehausan dalam perjalanan. Dengan kesaktiannya, Kapitan Loupatty menikamkan tombak ke tanah dan secara ajaib muncullah mata air yang memancar. Mata air tersebut sekarang bernama Waehuhu.
==== Negeri
[[Berkas:Negeri_Haria.jpg|jmpl|250px|Pemandangan Negeri Haria dari atas Haria Gunung|kiri]]
Pada zaman [[Portugal|Portugis]], kapitan Loupatty dan kawannya yaitu Patih Sakaroni turun ke [[pantai]] cari tempat kediaman yang baru. Mereka turun dari Amano dan bermukim di tempat yang sekarang menjadi Negeri Haria. Negeri Haria itu pula mereka sematkan nama adat atau ''teon'' yang berbunyi Leawaka Amapatti. Leawaka Amapatti sebagai negeri yang baru di tepi pantai diperintah oleh Patih Sakaroni dan nanti oleh keturunannya. Patih Sakaroni menurunkan fam Manuhutu. Salah seorang keturunan beliau yang bernama Narayai menyusun sturktur pemerintahan adat bagi negeri yang baru itu. Menurut struktur tersebut, Kapitan Loupatty berkuasa sebagai raja di [[hutan]] atau [[gunung]], sedangkan Patih Sakaroni berkuasa di [[pantai]].Ketika Negeri Leawaka di pantai sudah siap untuk dihuni, maka batas-batas antara Haria dengan negeri tetangga diperjelas. Kapitan Loupatty menikam tanah yang menjadi batas antara Haria dengan [[Porto, Saparua, Maluku Tengah|Porto]]. Kapitan Hattu menikam tanah di sekitar Air Salobar, tak jauh dari negeri lama.
====
[[Berkas:Molana-islands-indonesia.jpg|jmpl|250px|Molana Island ]]
Setelah itu batu pamali negeri dipindahkan dari Amano dan di depan batu tersebut diadakalah pembangunan rumah adat atau ''baileu''. ''Baileu'' Haria sendiri dinamai Palapesi Ruma Toru. Menurut cerita baileu itu dibangun tahun 1571. Pada masa yang bersamaan dengan innaugurasi baileu Haria, Kapitan Loupatty memanggil tiga fam yang berdiam di Pulau [[Molana]]. Mereka adalah Souissa, Kaya, dan Kainama. Atas panggilan dari kapitan Loupatty mereka turun dari Molana ke Negeri Haria dan bergabung menjadi orang Haria. Setelah negeri Haria sudah mempunyai kedudukan yang tetap, maka kapitan Loupatty berjalan di wilayah Negeri Haria, lalu dia tiba di satu tempat yang disebut Sempurna yang artinya "Selesai", menandakan selesainya upaya pembangunan negeri yang baru di pesisir.
Baris 99:
November (Peralihan Musim Timur ke Musim Barat).
==Pela-
Pela-Gandong adalah ikatan antara dua atau lebih negeri (desa) yang disertai sumpah dan janji yang tidak boleh dilanggar oleh warga Negeri yang mempu-nyai ikatan tersendiri. Pela Gandong sendiri merupakan intisari dari kata Pela dan Gandong. Kata Pela berasal dari kata “Pila” yang artinya buatlah sesuatu untuk kita bersama. “Pila” dalam kehidupan sehari-hari ditambah dengan kata “tu” menjadi “Pilatu”. Pilatu artinya menguatkan, mengamankan, dan mengusahakan agar sesuatu tidak mudah rusak dan pecah. <ref>{{Cite web|title=Budaya Pela Gandong di Negeri Haria – Widyasari Press|url=https://widyasari-press.com/budaya-pela-gandong-di-negeri-haria/|website=widyasari-press.com|access-date=2023-01-23|archive-date=2023-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230124033319/https://widyasari-press.com/budaya-pela-gandong-di-negeri-haria/|dead-url=no}}</ref>
==== Sejarah hubungan pela dengan Sirisori Islam ====
Baris 157:
== Konflik & penyelesaian konflik ==
==== Sejarah konflik dengan
==== Konflik kepemilikan air raja ====
Baris 167:
== Julukan ==
==== Haria
[[Berkas:Haria_raja_laut.jpg|jmpl|250px|Lomba Manggurebe Festival Teluk Ambon |kiri]]
Melalui lomba perahu manggurube yang rutin diadakan di Ambon dalam Festival Teluk Ambon 2018. Memang negeri kelahiran Thomas Matulessy itu beberapa kali tidak ada di posisi pertama. Namun nama Haria mendominasi di hampir tiap lomba tersebut.Total ada sebanyak tujuh kali kemenangan diraih Haria sendiri maupun bersama saudara dari Negeri tetangga dalam lomba serupa. Dan kali ini Haria membuktikan, merekalah “sang raja lautan” itu. Dari kejahuan perahu bernomor 05 terpaut jauh dari dua perahu di depannya. Riuh suara ribuan warga memberi semangat bagi tim yang tengah beradu di lautan. Suasana makin spaneng manakala tim Haria melambung perahu milik tim Nolloth yang berjarak sekitar 600 meter dari garis finish. Gemuruh genderang makin meninggi, seperti membakar semangat 29 pendayung. Menjelang finisih perahu tim Haria mengambil jalur membelok, menyusul tim Nohas yang sudah nyaris menyentuh finis. “Katong ambe kanan, Nohas perahu lari lurus, katong potong supaya bakudapa di muka dan akhirnya masuk finis,” ungkap Frans Matulessy, penggebuh tifa Tim Haria dengan penuh semangat.<ref>{{Cite web|date=2018-08-20|title=Haria Raja Lautan, Berkat Penabuh Tifa Andalan {{!}} TERASMALUKU.COM|url=https://terasmaluku.com/headline/2018/08/20/haria-raja-lautan-berkat-penabuh-tifa-andalan/|website=terasmaluku.com|language=en-US|access-date=2023-01-23|archive-date=2023-01-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230123013442/https://terasmaluku.com/headline/2018/08/20/haria-raja-lautan-berkat-penabuh-tifa-andalan/|dead-url=no}}</ref>
== Demografi ==
====Mata
Pada umumnya masyarakat Haria Banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Alat transportasi yang digunakan
pun beragam untuk mengambil hasil laut ini misalnya: transportasi
Baris 182:
paling besar bagi tingkat pendapatan masyarakat.
=== Fam ===
==== Fam-fam
# Manuhutu ( Raja Parenta )
# Latupeirissa ( Marinyo )
Baris 202:
# Souhoka
==== Fam-fam
# Leuwol
# Leimena
|