Calung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 12:
== Calung jinjing ==
Adapun calung jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan sebilah kecil bambu (paniir). Calung jinjing terdiri atas empat atau lima buah, seperti calung kingking (terdiri dari 12 tabung bambu), calung panepas (5 /3 dan 2 tabung bambu), calung jongjrong(5 /3 dan 2 tabung bambu), dan calung gonggong (2 tabung bambu). Kelengkapan calung dalam perkembangannya dewasa ini ada yang hanya menggunakan calung kingking satu buah, panempas dua buah dan calung gonggong satu buah, tanpa menggunakan calung jongjrong Cara memainkannya dipukul dengan tangan kanan memakai pemukul, dan tangan kiri menjinjing/memegang alat musik tersebut. Sedangkan teknik menabuhnya antar lain dimelodi, dikeleter, dikemprang, dikempyung, diraeh, dirincik, dirangkep (diracek), salancar, kotrek, dan solorok.{{Sfn|Kurnia|2003|p=29}}
==Calung renteng==
{{Main article|Calung renteng}}
Jenis calung yang berkembang di wilayah selatan [[Banten]], khususnya di masyarakat agraris tradisional Sunda. Calung renteng terbuat dari bambu hitam dengan kisaran 12 bilah bambu yang diikat dari ukuran bambu paling besar dengan nada rendah sampai ukuran bilah paling kecil dengan nada tinggi. Calung renteng dapat dimainkan secara tunggal atau solo maupun secara kelompok dengan ensambel musik. Salah satu ensambel musik yang populer adalah [[calung renteng]], [[gong lodong]], [[kosrek]], dan [[toleat]]. Salah satu maestro calung renteng yang aktif melakukan pewarisan kepada generasi muda adalah [[Abah Kalimi]] yang mendapatkan [[Anugerah Kebudayaan Indonesia]] dari [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi]] pada tahun 2021.
== Perkembangan ==
|