Kota Singkawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kosakata
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Hendrasius Bahari (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz
Tag: Pengembalian
Baris 54:
}}
 
'''Singkawang''' atau '''Sakawokng''' dalam [[Rumpun bahasa Badameo subsukuDayak|bahasa Dayak ''Salako Garantukng Sakawokng'']] atau '''San-Khew-Jong''' ({{lang-hak|山口洋}}) adalah sebuah kota yang terletak di provinsi [[Kalimantan Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini terletak di sekitar 145&nbsp;km sebelah utara dari ibu kota provinsi, [[Kota Pontianak]], dan dikelilingi oleh pegunungan Pasi (''Pa'miokng''), ''Satime (Nek Sati ngan Nek Nyime''), Rayo, Sango, Saboh, Poteng (Potekng), dan Gunung Sari (''Nek sari'')/Sakkok. Singkawang berasal dari bahasa ''Badameo'' Dayak Salako,<ref>Cite journal |title= |url=https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/2038 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221130014026/https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/2038 |date=2022-11-30 }} |journal=Kata Ulang Bahasa Dayak Salako</ref> yang mengacu pada wilayah rawa yang sangat luas, karena pada zaman dahulu merupakan tanah yang becek dan berair atau diartikan dalam Bahasa ''Badameo'', "''Siang Tawokng''" . Selain itu, [[Leluhur|nenek moyang]] masyarakat [[Hakka|Tionghoa Hakka]] menamai kawasan ini sebagai "''San-Khew-Jong''" (Gunung-Mulut-Laut), yang artinya "kota yang terletak di kaki gunung dekat laut dan memiliki aliran sungai yang mengalir sampai ke [[muara sungai]]".
 
Kota ini meliputi wilayah seluas 504&nbsp;km<sup>2</sup> dan memiliki populasi 186.462 penduduk pada sensus tahun 2010,<ref name="AGAMA">{{Cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kampung+Singkawang&wid=6172000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Singkawang|date=|website=www.sp2010.bps.go.id|publisher=|access-date=16 April 2021|archive-date=2023-03-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20230309174201/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kampung+Singkawang&wid=6172000000&lang=id|dead-url=no}}</ref> dan 241.467 penduduk pada tahun 2022.<ref name="SINGKAWANG">{{cite web|url=https://singkawangkota.bps.go.id/publication/2023/02/28/e56be5cb33a9c80d180b930c/kota-singkawang-dalam-angka-2023.html|title=Kota Singkawang Dalam Angka 2023|website=www.singkawangkota.bps.go.id|accessdate=23 April 2023|format=pdf|pages=108}}</ref><ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=23 April 2023|format=visual|archive-date=2021-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210805043517/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
Baris 62:
Awalnya Singkawang merupakan sebuah desa bagian dari wilayah [[kesultanan Sambas]], Desa Singkawang sebagai tempat singgah para pedagang dan penambang emas dari Monterado. Para penambang dan pedagang yang didatangkan langsung oleh Sultan Sambas untuk bekerja di pertambangan emas kebanyakan berasal dari negeri Tiongkok, sebelum mereka menuju ke Monterado terlebih dahulu beristirahat di Singkawang untuk melepas kepenatannya dan Singkawang juga sebagai tempat transit pengangkutan hasil tambang emas (serbuk emas).
 
Pada masa itu, penduduk pendalaman Dayak Salako menyebut Singkawang dengan kata '''"Sakawokng"''' ([https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/melihat-dari-dekat-busana-adat-suku-dayak-salako/ Bahasa Dayak Salako]) , yang artinya Daerah rawa-rawa yang sangat luas dan terletak di pinggir pantai. Dayak Salako merupakan bagian dari prajurit dan intelijen Kesultanan Sambas yang diberikan wilayah teritorial di Binua SagarantungSaragantung Sakawokng, oleh karena itu dinamakan Dayak Salako Garantukng Sakawokng yang berbahasa Badameo. Bahasa Badameo merupakan bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari oleh masyarakat Dayak Salako Garantukng Sakawokng yang mendiami wilayah ''Bae Sakawokng'' (Singkawang) dan sekitarnya.Perbedaan Dayak Salako Garantukng Sakawokng dengan Dayak lainnya terdapat pada Salam Khusus yang diucapkan yaitu, ''"Samputn Tabek Samulabo, Sunio Dirik Sabinuo''." Jawabnya ''"Kuuuur Sumangatn".'' Sedangkan untuk Dayak lainnya, mereka mengucapkan ''"Adil Katalino Bacuramin Kasaruga Basengat ka Jubata"'' jawabnya ''"Arusss" .''
 
Pada dasarnya suku Dayak Salako telah lama mendiami wilayah adat Sakawokng sebelum menjadi wilayah perdagangan yang ramai. Suku DayakTionghoa SalakoHakka sudahyang sejakberasal adadari sejakTiongkok dahulu,Selatan yang merupakanmayoritas pendudukadalah aslipetani, dipedagang, Binuodan Sakawokng.penambang Dayakemas Salakopada Garantukngsaat sakawokngitu memilikimasuk perbedaanke denganwilayah sukuSakawokng Dayakmelalui lainnya,sungai-sungai terutamakecil yangdi berasalwilayah dariSado luar Sakawokng(Sedau). Orang-orangPada Sakawokngawalnya, rata-ratawilayah ''Baparibaso''Singkawang artinyamasih ramah,berupa sopan,hutan bersahabat, menghormatibelantara yang orangtua,luas mauserta membantudipenuhi sesama,oleh menghormati alam, dan peduli lingkunganrawa-rawa. OlehMelihat karenaletak itulahgeografisnya, orang-orangpara Dayakpendatang SalakoTionghoa menganggapHakka jikamenamai paradaerah Imigranini yangdalam berasalbahasa dariHakka Tiongkoksebagai Selatan'''"San sebagaiKhew Jong"''Sobat'' atau Sahabat'''(山口洋)'''.
 
Kata '''"San"''' '''(山)''' yang artinya Gunung dan Hutan, kata '''"Khew"''' '''(口)''' yang artinya Mulut Sungai/Parit, serta kata '''"Jong"''' '''(洋)''' yang artinya Laut selain itu diartikan juga sebagai Kambing yang berukuran besar atau Kambing Bandot. Tiga suku kata tersebut sangat menggambarkan letak geografis Singkawang yang dikelilingi oleh gunung-gunung dan berdekatan dengan laut serta memiliki sungai yang mengalir dari hulu hingga hilir dan bermuara di mulut sungai (estuari). Secara kebetulan atau tidak, nama San Khew Jong yang diberikan oleh para pendatang Tionghoa Hakka tersebut memiliki bunyi dan makna yang sama dengan nama Sakawokng yang telah lebih dulu dinamakan oleh para leluhur Dayak Salako. Hal ini menunjukkan adanya interaksi yang terjalin secara baik sejak dahulu kala antara masyarakat Tionghoa Hakka dengan masyarakat adat Dayak Salako Garantukng Sakawokng terutama dalam hal bahasa dan budaya.
Suku Tionghoa Hakka yang berasal dari Tiongkok Selatan yang mayoritas adalah petani, pedagang, dan penambang emas pada saat itu masuk ke wilayah Sakawokng melalui sungai-sungai kecil di wilayah Sado (Sedau). Pada awalnya, wilayah Singkawang masih berupa hutan belantara yang luas serta dipenuhi oleh rawa-rawa. Melihat letak geografisnya, para pendatang Tionghoa Hakka menamai daerah ini dalam bahasa Hakka sebagai '''"San Khew Jong"''' '''(山口洋)'''.
 
Kata '''"San"''' '''(山)''' yang artinya Gunung dan Hutan, kata '''"Khew"''' '''(口)''' yang artinya Mulut Sungai/Parit, serta kata '''"Jong"''' '''(洋)''' yang artinya Laut selain itu diartikan juga sebagai Kambing yang berukuran besar atau Kambing Bandot. Tiga suku kata tersebut sangat menggambarkan letak geografis Singkawang yang dikelilingi oleh gunung-gunung dan berdekatan dengan laut serta memiliki sungai yang mengalir dari hulu hingga hilir dan bermuara di mulut sungai (estuari). Secara kebetulan atau tidak, nama San Khew Jong yang diberikan oleh para pendatang Tionghoa Hakka tersebut memiliki bunyi dan makna yang sama dengan nama Sakawokng yang telah lebih dulu dinamakan oleh para leluhur Dayak Salako. Hal ini menunjukkan adanya interaksi yang terjalin secara baik sejak dahulu kala antara masyarakat Tionghoa Hakka dengan masyarakat adat Dayak Salako Garantukng Sakawokng terutama dalam hal bahasa dan budaya.
 
=== Pembentukan Kota Administratif Singkawang ===