Sutan Takdir Alisjahbana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 129:
* S. Abdul Karim Mashad ''Sang Pujangga, 70 Tahun Polemik Kebudayaan, Menyongsong Satu Abad S. Takdir Alisjahbana'' (2006)
 
== Kehidupan Pribadipribadi ==
 
=== Keluarga ===
Baris 136:
Kakek STA dari garis ayah, Sutan Mohamad Zahab, dikenal sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan agama dan hukum yang luas. Di atas makamnya tertumpuk buku-buku yang sering disaksikan terbuang begitu saja oleh STA ketika dia masih kecil. Meskipun demikian, banyak yang menyebut STA ketika kecil bukan seorang kutu buku melainkan seseorang yang lebih senang bermain-main di luar. Setelah lulus dari sekolah dasar pada waktu itu, STA pergi ke [[Kota Bandung|Bandung]], dan sering kali menempuh perjalanan tujuh hari tujuh malam dari Jawa ke Sumatra setiap kali dia mendapat liburan. Pengalaman ini bisa terlihat dari cara dia menuliskan karakter Yusuf di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: ''[[Layar Terkembang]]''.
 
=== Pernikahan dan Keluargakeluarga ===
STA menikah dengan tiga orang istri serta dikaruniai sembilan orang putra dan putri. Istri pertamanya adalah Raden Ajeng Rohani Daha (menikah tahun 1929 dan wafat pada tahun 1935) yang masih berkerabat dengan STA. Dari R.A Rohani Daha, STA dikaruniai tiga orang anak yaitu [[Samiati Alisjahbana]], [[Iskandar Alisjahbana]], dan [[Sofyan Alisjahbana]]. Tahun 1941, STA menikah dengan Raden Roro Sugiarti (wafat tahun 1952) dan dikaruniai dua orang anak yaitu [[Mirta Kartohadiprodjo|Mirta Alisjahbana]] dan [[Sri Artaria Alisjahbana]]. Dengan istri terakhirnya, Dr. Margaret Axer (menikah 1953 dan wafat 1994), STA dikaruniai empat orang anak, yaitu Tamalia Alisjahbana, Marita Alisjahbana, Marga Alisjahbana, dan Mario Alisjahbana.