Ma'ruf Amin: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 123.253.233.194 (bicara) ke revisi terakhir oleh 36.72.215.133
Tag: Pengembalian pranala ke halaman disambiguasi
Baris 65:
}}
 
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|(H.C.)]] [[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]] '''Ma'ruf Amin''' ({{lahirmati|[[Kresek, Tangerang|Kresek]], [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]], [[Keresidenan Banten|Banten]]|11|3|1943}}) adalah seorang ulama, dosen, dan politikus [[Indonesia]] yang saat ini menjabat sebagai [[Wakil Presiden Republik Indonesia]], terhitung sejak tanggal [[Pelantikan kedua Joko Widodo|20 Oktober 2019]].<ref name=":0">{{cite news |url=https://www.wapresri.go.id/pelantikan-kh-maruf-amin-sebagai-wakil-presiden-periode-2019-2024/ |title=Pelantikan KH. Ma’ruf Amin Sebagai Wakil Presiden Periode 2019 – 2024 |website=www.wapresri.go.id |work=Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia |date=20 Oktober 2019 |accessdate=23 Oktober 2021 |archive-date=2021-10-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211024131524/https://www.wapresri.go.id/pelantikan-kh-maruf-amin-sebagai-wakil-presiden-periode-2019-2024/ |dead-url=no }}</ref> Ma'ruf menyertai politik sejak terpilihnya sebagai anggota [[DPRD DKI Jakarta]] pada 1971 hingga menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] selama dua periode sejak 1997 sampai 2004. Setelahnya, ia aktif di [[Majelis Ulama Indonesia]] dan pada akhirnya ditunjuk oleh [[Joko Widodo]] untuk mendampinginya pada [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019|Pemilu Presiden 2019]] dengan didukung oleh [[Koalisi Indonesia Kerja]].<ref>{{Cite news|author=Rinaldo|url=https://www.liputan6.com/pilpres/read/3614661/sah-jokowi-gandeng-maruf-amin-untuk-cawapres-2019|title=Sah, Jokowi Gandeng Ma'ruf Amin untuk Cawapres 2019|work=[[Liputan6.com]]|date=9 Agustus 2018|accessdate=29 April 2019|last=Rinaldo|editor-last2=Sary|editor-first2=Hotnida Novita|language=id|editor-last=Ali|editor-first=Muhammad|archive-date=2019-10-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20191022083539/https://www.liputan6.com/pilpres/read/3614661/sah-jokowi-gandeng-maruf-amin-untuk-cawapres-2019|dead-url=no}}</ref> Selain itu ia juga merupakan tokoh senior organisasi [[Nahdlatul Ulama]] sebagai Rais 'Aam sejak 2015, dan menjadi Mustasyar [[Nahdlatul Ulama|Pengurus Besar Nahdlatul Ulama]] sejak ia mencalonkan diri sebagai [[Wakil presiden|Wakil Presiden]] 2019.<ref>{{Cite web|title=Berita Maruf Amin Terkini dan Terbaru Hari Ini - SINDOnews|url=https://www.sindonews.com/topic/47450/maruf-amin|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2023-08-29}}</ref>
Eeee [[Wakil presiden|Presiden]] 2019.<ref>{{Cite web|title=Berita Maruf Amin Terkini dan Terbaru Hari Ini - SINDOnews|url=https://www.sindonews.com/topic/47450/maruf-amin|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2023-08-29}}</ref>
 
== Kehidupan pribadi ==
[[Berkas:Ma'ruf Amin and Wife, Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1999-2004, p750.jpg|jmpl|150px|Potret Ma'ruf Amin dan istri pertamanya, Siti Churiyah.]]
[[Berkas:Ma'ruf Amin and Wife, Buku
 
Lahir dengan nama Ma'ruf al-Karkhi pada tanggal [[11 Maret]] [[1943]], yang bertepatan pada tanggal 4 Rabiulawal 1362 Hijriyah di [[Kresek, Tangerang|Desa Kresek]], [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]], [[Batavia]], dari pasangan Kyai Haji Mohamad Amin dan Hajjah Maimoenah.<ref name="namakecil">{{cite news|author=|url=https://www.nu.or.id/post/read/95373/nama-kecil-kh-maruf-amin|title=Nama Kecil KH Ma’ruf Amin|website=www.nu.or.id|publisher=NU Online|work=[[Nahdlatul 'Ulama]]|date=7 September 2018|accessdate=22 Oktober 2021|archive-date=2021-10-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20211025231716/https://www.nu.or.id/post/read/95373/nama-kecil-kh-maruf-amin|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-4159878/sudahkah-anda-mengenal-maruf-amin-ini-biografinya|title=Sudahkah Anda Mengenal Ma'ruf Amin? Ini Biografinya|last=Retaduari|first=Elza Astari|work=[[Detik.com|detikcom]]|date=10 Agustus 2018|access-date=23 Oktober 2021|archive-date=2021-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20211023163543/https://news.detik.com/berita/d-4159878/sudahkah-anda-mengenal-maruf-amin-ini-biografinya|dead-url=no}}</ref> Ma'ruf terlahir dari keluarga yang sangat religius, bahkan ia masih memiliki garis keturunan dari [[Nawawi al-Bantani]], ulama asal [[Banten]] dan juga masih keturunan [[Maulana Hasanuddin dari Banten|Sultan Maulana Hasanuddin]], [[Sultan Banten|Sultan Banten pertama]] yang memiliki nasab sampai kepada [[Nabi Muhammad SAW]].<ref>{{cite news|author=|url=https://voi.id/en/news/40396/the-genealogy-of-kh-maruf-amin-from-the-descendants-of-king-siliwaangi-to-the-prophet|title=The Genealogy Of KH Ma'ruf Amin From The Descendants Of King Siliwaangi To The Prophet|website=voi.id|date=23 Maret 2021|accessdate=23 Oktober 2021|languange=en|archive-date=2021-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20211023081112/https://voi.id/en/news/40396/the-genealogy-of-kh-maruf-amin-from-the-descendants-of-king-siliwaangi-to-the-prophet|dead-url=no}}</ref> Ayahnya memberi nama "Ma'ruf al-Karkhi" bukan tanpa sebab, melainkan Kyai Mohamad Amin berharap Ma'ruf dapat menjadi ahli agama, seperti Abu Mahfudz Ma'ruf bin Firus al-Karkhi atau lebih dikenal dengan Ma'ruf al-Karkhi, seorang ahli sufi dari [[Persia]].<ref name="namakecil" /> Nama "al-Karkhi" pada nama belakang Ma'ruf tidak bertahan begitu lama, karena tidak tercatat dalam dokumen-dokumen legal. Pada tahun-tahun berikutnya, nama yang dipakai adalah nama ayahnya, Amin. Sehingga namanya berubah menjadi "Ma'ruf Amin".
 
Pada tahun 1955, Ma'ruf memperoleh pendidikan awalnya di [[Sekolah Rakyat|Sekolah Rakyat Kresek]] dan bersamaan juga ia digemblengkan pengetahuan agama di Madrasah Ibtidayah Kresek, kemudian melanjutkan pendidikan menengah Madrasah Tsanawiyah (1958) dan Madrasah Aliyahnya (1961) di [[Pondok Pesantren Tebuireng]], [[Jombang]], [[Jawa Timur]] milik [[Hasyim Asy'ari]], pendiri [[Nahdlatul 'Ulama]]. Dia disekolahkan di sebuah pondok pesantren di Banten tahun 1963. Setahun setelahnya, ia menempuh pendidikan tinggi pada tahun 1964 di Fakultas Ushuluddin [[Universitas Ibnu Khaldun]], [[Kabupaten Bogor|Bogor]] dan berhasil memperoleh gelar sarjana filsafat Islam.<ref name="profilk">{{Cite news |title=Ini Profil Ma'ruf Amin, Cawapres Jokowi |url=https://nasional.kompas.com/read/2018/08/09/18551651/ini-profil-maruf-amin-cawapres-jokowi |accessdate=9 Agustus 2018 |work=[[Kompas.com]] |date=9 Agustus 2018 |language=id |editor-last=Meiliana |editor-first=Diamanty |first=Diamanty |last=Meiliana |archive-date=2020-02-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200220180015/https://nasional.kompas.com/read/2018/08/09/18551651/ini-profil-maruf-amin-cawapres-jokowi |dead-url=no }}</ref> Selepas tamat perguruan tinggi, ia sempat mendapat tawaran prajurit kepolisian sekitar tahun 1965.<ref>{{Cite news |title=Ma'ruf Amin: Santri 'Milanisti' yang Nyaris Jadi Polisi |url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191017170950-32-440445/maruf-amin-santri-milanisti-yang-nyaris-jadi-polisi/2 |accessdate=22 Oktober 2021 |work=[[CNN Indonesia]] |date=19 Oktober 2019 |language=id |archive-date=2021-10-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211023162041/https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191017170950-32-440445/maruf-amin-santri-milanisti-yang-nyaris-jadi-polisi/2 |dead-url=no }}</ref> Akan tetapi, tawaran tersebut ditolaknya, bersamaan dengan datangnya penolakan dari pihak keluarganya.
 
Ma'ruf telah berumah tangga pada tahun 1964 dengan Siti Churiyah. Mereka dikaruniai delapan orang anak, diantaranya Siti Ma'rifah, Siti Mamduhah, Siti Najihah, [[Siti Nur Azizah Ma'ruf|Siti Nur Azizah]], Ahmad Syauqi, Ahmad Muayyad, Siti Hannah, dan Siti Haniatunnisa. Ia dan keluarga kecilnya mulai menginjakkan kaki di [[Koja, Koja, Jakarta Utara|Koja]], [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]], [[Jakarta Utara]] pada pertengahan tahun 1964. Saat itu, kariernya di bidang sosial dan politik sangat cemerlang. Namun, pada tanggal [[21 Oktober]] [[2013]], Siti Churiyah meninggal dunia di Rumah Sakit Premier, [[Jatinegara, Jakarta Timur|Jatinegara]], [[Jakarta Timur]] setelah 49 tahun pernikahan mereka.<ref>{{cite news |title=Ketua MUI Seakan Ada 'Feeling' Istri Akan Tutup Usia |url=https://republika.co.id/berita/nasional/umum/13/10/22/mv20qb-ketua-mui-seakan-ada-feeling-istri-akan-tutup-usia |accessdate=10 Agustus 2018 |work=Republika |date=22 Oktober 2013 |language=id |archive-date=2018-08-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180810042022/https://republika.co.id/berita/nasional/umum/13/10/22/mv20qb-ketua-mui-seakan-ada-feeling-istri-akan-tutup-usia |dead-url=no }}</ref> Tujuh bulan kemudian, pada tanggal [[31 Mei]] [[2014]], Ma'ruf menikahi [[Wury Estu Handayani]] yang telah menjadi janda selama sekitar dua tahun. Keduanya menjalani [[taaruf]] secara singkat sebelum akhirnya menikah dalam upacara sederhana di [[Masjid Agung Sunda Kelapa]], [[Menteng]], [[Jakarta Pusat]].<ref>{{Cite news |title=Kisah Pertemuan KH Ma'ruf Amin dan Istrinya |url=https://news.detik.com/berita/2596086/kisah-pertemuan-kh-maruf-amin-dan-istrinya |accessdate=10 Agustus 2018 |work=[[Detik.com|detikcom]] |date=31 Mei 2014 |language=id |archive-date=2018-08-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180810042551/https://news.detik.com/berita/2596086/kisah-pertemuan-kh-maruf-amin-dan-istrinya |dead-url=no }}</ref> Ia dikenal memiliki ciri khas memakai [[sarung]] yang melambangkan kebudayaan [[Muslim]].
 
== Perjalanan karier ==
[[Berkas:Ma'ruf Amin, Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1999-2004, p749.jpg|jmpl|138px|kiri|Potret resmi Ma'ruf Amin sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] pada tahun 1999]]
 
Tak lama setelah menyelesaikan program studi dari perguruan tinggi, Ma'ruf melakukan tugas dakwah di Jakarta pada 1964 dan menjadi guru sekolah di [[Jakarta Utara]] sejak 1964 hingga 1970. Di samping itu, ia juga bekerja sebagai Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdatul Ulama, Jakarta, tahun 1968 dan Direktur, sekaligus Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad tahun 1976. Kiprahnya di [[Nahdlatul Ulama]] dimulai sewaktu dirinya menjabat sebagai Ketua [[Gerakan Pemuda Ansor]] ranting Koja yang pertama dengan menginisasi pembentukan grup drumben untuk meningkatkan kreativitas pemuda GP Ansor di bidang seni dan budaya, antara tahun 1964 sampai 1965. Selain itu, ia memimpin GP Ansor Cabang Tanjong Priok dari 1965 sampai 1966 dan Ketua Front Pemuda yang beranggotakan organisasi pemuda lintas partai dari 1964 sampai 1967. Dilanjut pada tahun 1966 hingga 1970, ia memimpin Nahdlatul Ulama Jakarta, lalu menjabat sebagai Wakil Ketua Nahdlatul Ulama wilayah Jakarta dari 1968 sampai 1976. Sebagai seorang pendakwah, Ma'ruf terlibat dalam Koordinator Dakwah Islam dengan menjadi anggotanya sejak tahun 1970 hingga 1972. Setelahnya, ia menjabat sebagai anggota Badan Amil Zakar, Infak, dan Sadaqah (Bazis) Jakarta sejak 1971 hingga 1977. Setelah itu, Ma'ruf menjadi anggota Pengurus Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, antara tahun 1977 hingga 1989 dan memimpin Yayasan Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai ketua umum tahun 1987.
 
Sejarah politiknya dimulai ketika terpilih sebagai anggota [[DPRD DKI Jakarta]] dari Fraksi Utusan Golongan sewaktu Nahdlatul Ulama masih aktif sebagai organisasi partai politik untuk periode 1971–1977, melalui [[Pemilu 1971]] dengan anggota termuda pada masanya.<ref>{{cite news|author=Irfan Ma'ruf|url=https://www.inews.id/amp/news/nasional/kisah-ma-ruf-amin-jadi-anggota-termuda-dan-pimpin-sidang-dprd-dki|title=Kisah Ma'ruf Amin Jadi Anggota Termuda dan Pimpin Sidang DPRD DKI|website=[[Kompas.com]]|date=14 Februari 2019|accessdate=22 Oktober 2021|archive-date=2021-10-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20211022033522/https://www.inews.id/amp/news/nasional/kisah-ma-ruf-amin-jadi-anggota-termuda-dan-pimpin-sidang-dprd-dki|dead-url=no}}</ref> Ia dilantik pada 14 Oktober 1971 dan memimpin sementara DPRD DKI Jakarta bersama dengan Sjamsidar Murdono dari Fraksi [[Golongan Karya]]. Selain itu, ia juga mengetuai Fraksi Utusan Golongan dari 1971 sampai 1973 dan Ketua Dewan Fraksi PPP dari 1973 sampai 1977. Ma'ruf kembali terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta di Fraksi [[Partai Persatuan Pembangunan]] (F-PPP) periode 1977–1982, sekaligus menjabat Ketua Fraksi PPP dan pimpinan Komisi A. Di akhir masa jabatannya, Ma'ruf kembali ke kampus sebagai dosen dan aktivisme sosial.<ref name="ISEAS"/> Pada tahun 1989, ia ditunjuk sebagai ''katib 'aam'', yakni posisi senior dalam ''syuriah'' atau dewan pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama sampai tahun 1994. Dia kemudian naik posisinya menjadi salah satu dari ''ra'is syuriah'' atau pemimpin (1994–1998) dan mengawasi kepemimpinan eksekutif [[Abdurrahman Wahid]] atau Gus Dur.
senior dalam ''syuriah'' atau dewan pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama sampai tahun 1994. Dia kemudian naik posisinya menjadi salah satu dari ''ra'is syuriah'' atau pemimpin (1994–1998) dan mengawasi kepemimpinan eksekutif [[Abdurrahman Wahid]] atau Gus Dur.
 
Pasca [[Reformasi Indonesia|reformasi di Indonesia]] pada tahun 1998, Ma'ruf menjadi penasehat [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB), serta bagi Gus Dur selama periode kepresidenannya di Indonesia dari 1999 sampai 2001.<ref>{{cite news |last1=Agustiar |first1=Dwi |title=Jadi Cawapres Jokowi, PBNU: Ma'ruf Amin Sudah NU Bahkan Sebelum Lahir |url=https://www.idntimes.com/news/indonesia/dwi-agustiar/jadi-cawapres-jokowi-pbnu-maruf-amin-sudah-nu-bahkan-sebelum-lahir/full |accessdate=10 Agustus 2018 |work=IDN Times |date=9 Agustus 2018 |language=id |archive-date=2018-08-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180810042313/https://www.idntimes.com/news/indonesia/dwi-agustiar/jadi-cawapres-jokowi-pbnu-maruf-amin-sudah-nu-bahkan-sebelum-lahir/full |dead-url=no }}</ref><ref name="VIVA"/> Ia kembali aktif dalam dunia politik usai melenggang ke [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] (DPR/MPR RI) pada periode 1997–1999 yang terpilih di Fraksi [[Partai Persatuan Pembangunan]] dan duduk sebagai Ketua [[Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi VI DPR RI]], lalu ketika Partai Kebangkitan Bangsa dibentuk, Ma'ruf pada akhirnya berpindah fraksi pada tahun 1998. Di tahun yang sama, ia juga terlibat dalam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sebagai anggota Mustasyar PBNU. Pada tanggal 1 Oktober 1999, Ma'ruf dilantik sebagai anggota legislatif DPR RI untuk daerah pemilihan [[Kabupaten Tangerang]]<ref>{{cite news |title=Anggota DPR-RI 1999-2004 |url=https://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg07539.html |accessdate=10 Januari 2022 |work= |date= |language=id |archive-date=2021-12-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211226165341/https://www.mail-archive.com/permias@listserv.syr.edu/msg07539.html |dead-url=no }}</ref> setelah terpilih kembali pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|Pemilu Legislatif 1999]] untuk masa jabatan 1999–2004 dan duduk sebagai anggota [[Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi II DPR RI]] dan Panitia Anggaran.<ref name="profilk"/><ref name="VIVA">{{Cite news |title=Profil Maruf Amin |url=https://www.viva.co.id/siapa/read/234-maruf-amin |accessdate=9 August 2018 |work=[[VIVA.co.id]] |date=22 November 2016 |language=id |archive-date=2018-03-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180307231714/https://www.viva.co.id/siapa/read/234-maruf-amin |dead-url=no }}</ref> Sejak tahun 1990, Ma'ruf sudah menganggotai [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI), serta menjadi Ketua Dewan Syariah Nasional dan Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat tahun 1996.