Mumtaz Mahal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11:
* [[Aurangzeb]]
* Murad Baksh
* Gauhara Begum|father=Nawab Abu'l Hasan Asaf Khan Bahadur, Khan-i-Khanan|mother=Diwanji Begum|reign-type=Masa Jabatan|reign=19 Januari 1628 – 17 Juni 17311631|predecessor=[[Nur Jahan]]|successor=[[Jahanara Begum]]|succession=Padshah Begum|spouse=[[Shah Jahan]]|title=Malika-i-Jahan<br>Nawab Mahd-i-'Aliya Begum Sahiba|image=[[Berkas:Mumtaz Mahal.jpg|jmpl|ka|Ilustrasi Mumtaz Mahal]]|full name=}}
 
Arjumand Banu adalah anak dari [[Abdul Hasan Asaf Khan]] dan ketika menikah dengan Pangeran Khuram dalam usia 14 tahun, Kota [[Agra]] bersuka cita atas kisah tentang kecantikannya. Ia sendiri adalah istri ke-3 dari Pangeran Khuram, yang kemudian menjadi Syah Jehan, dan merupakan istri terkasih. Arjumand Banu diberi nama Mumtaz Mahal pada tahun [[1612]] setelah pernikahannya dan sampai kematiannya tak terpisah dari suaminya. Sebagai lambang kepercayaan dan [[cinta]], Mumtaz Mahal melahirkan 14 [[anak]] dan meninggal ketika melahirkan anak terakhir. Untuk cinta-kasih yang dipersembahkannya bagi [[suaminya]], Mumtaz Mahal menerima penghormatan tertinggi tanah itu - lambang kerajaan - Mehr Uzaz dari Syah Jehan. Menurut legenda, cerita kebajikannya tersebar ke seantero [[Kesultanan Mughal]].