Penaklukan Mesir oleh Fatimiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 43:
== Runtuhnya rezim Ikhsyidiyah ==
[[Berkas:Dinar_of_Abu'l-Fawaris_Ahmad,_AH_358.jpg|al=Photo of the reverse and obverse sides of a gold coin with Arabic writing around the rim and in the centre|ka|jmpl|300x300px| Dinar emas atas nama penguasa Ikhsyidiyah terakhir, Abu'l-Fawaris Ahmad, dicetak pada tahun 968/9 di [[Ramla]], [[Jund Filasthin|Palestina]]]]
Kematian Abu al-Misk Kafur pada bulan April 968 M, tanpa meninggalkan ahli waris, melumpuhkan rezim Ikhsyidiyah.{{Sfn|Bianquis|1998|pp=117–118}} [[Wazir]] Kafur, [[Ja'far ibnbin al-Furat]], yang menikah dengan seorang putri Ikhsyidiyah dan mungkin berharap agar putra mereka naik takhta,{{Sfn|Bianquis|1972|p=58}} mencoba mengendalikan pemerintahan. Akan tetapi, ia tidak memiliki basis kekuasaan di luar birokrasi, sementara itu tentara terpecah menjadi faksi-faksi yang saling bermusuhan (terutama tentara {{Transl|ar|Ikhsyidiyyah}} yang direkrut oleh al-Ikhsyid, dan {{Transl|ar|Kafuriyyah}}, yang direkrut oleh Kafur). {{Sfn|Brett|2001|p=298}} {{Sfn|Lev|1991|pp=12–13}} Para pemimpin militer lebih suka jika salah satu dari mereka menggantikan Kafur, tetapi terpaksa mundur di hadapan keluarga Ikhsyidiyah dan mendapatkan tentangan dari kelompok sipil dan ulama.{{Sfn|Bianquis|1972|p=61}}
 
Berbagai faksi awalnya menyepakati sebuah perjanjian untuk berbagi kekuasaan di bawah pemerintahan cucu al-Ikhsyid yang berusia 11 tahun, Abu'l-Fawaris Ahmad bin Ali, dengan pamannya al-Hasan bin Ubaydullah yang saat itu menjabat sebagai gubernur Palestina menjadi bupati, Ibnu al-Furat sebagai wazir, dan seorang prajurit budak ({{Transl|ar|[[ghulam|ghulmām]]}}) Syamul al-Ikhsyidi sebagai panglima tertinggi.{{Sfn|Lev|1991|pp=12–13}} Perjanjian tersebut dengan cepat terurai, seiring dengan mengemukanya persaingan antar faksi dan personal dari para elit Ikhsyidiyah. Syamul tidak mempunyai wewenang nyata atas tentara, sehingga {{Transl|ar|Ikhsyidiyyah}} mengalami bentrok melawan {{Transl|ar|Kafuriyyah}} dan mengusir mereka dari Mesir. Pada saat yang sama, Ibn al-Furat mulai menangkapi pesaing-pesaingnya dalam pemerintahan, sehingga secara efektif menghentikan pemerintahan dan yang terpenting, aliran pendapatan pajak.{{Sfn|Lev|1991|pp=13–14}} Bupati al-Hasan bin Ubaydullah tiba dari Palestina pada bulan November dan menduduki Fustat, memenjarakan Ibn al-Furat. Namun, upayanya untuk menegakkan kekuasaannya gagal, dan pada awal tahun 969 M, ia pergi dari ibu kota dan kembali ke Palestina, meninggalkan Mesir tanpa pemerintahan.{{Sfn|Bianquis|1998|p=118}}{{Sfn|Lev|1991|p=14}}