Lantaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Verosaurus (bicara | kontrib) |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
Baris 15:
Menurut catatan Portugis yang datang ke [[Kota Melaka|Melaka]] pada abad ke-16, telah terdapat perkampungan besar dari pedagang Jawa yang diketuai oleh seorang kepala Kampung. Orang-orang Jawa di Melaka juga membuat meriam sendiri secara swadaya, dimana meriam pada saat itu sama bergunanya dengan layar pada kapal dagang.<ref name=":0">Furnivall, J. S. (2010). ''[https://books.google.co.id/books?id=qiARYzj_QL8C&dq= Netherlands India: A Study of Plural Economy]''. Cambridge University Press. Halaman 9: "''when Portuguese first came to Malacca they noticed a large colony of Javanese merchants under its own headman; the Javanese even founded their own cannon, which then, and for long after, were as necessary to merchant ships as sails''."</ref>
Kebanyakan lantaka terbuat dari perunggu dan yang paling awal diisi dari belakang.<ref name=":1">{{Cite book|last=Ooi|first=Keat Gin|year=2004|title=Southeast Asia: A Historical Encyclopedia, from Angkor Wat to East Timor|url=https://archive.org/details/isbn_9791576077701|location=|publisher=ABC-CLIO|isbn=9781576077702|pages=}}</ref> Michael Charney (2004) menunjukkan bahwa meriam putar Melayu awal diisi dari bagian belakang.<ref name=":022" />{{Rp|50}} Ada kecenderungan meriam menjadi ke pengisian depan selama masa kolonial.<ref>{{Cite book|title=Kearifan Tempatan: Pandainya Melayu Dalam Karya Sastera|last=Hamid|first=Rahimah A.|publisher=Penerbit USM|year=2015|isbn=9789838619332|location=|pages=}}</ref> Walau bagaimanapun, ketika [[Perebutan Malaka (1511)|Melaka jatuh ke tangan Portugis]] pada tahun 1511 M, baik meriam putar yang diisi dari belakang maupun depan ditemukan dan dirampas oleh [[Portugal|Portugis]].<ref name=":022" />{{Rp|50}}
De Barros menyebutkan bahwa saat jatuhnya Melaka, Albuquerque merebut 3.000 dari 8.000 artileri. Di antaranya, 2.000 terbuat dari kuningan dan sisanya dari besi, dalam gaya meriam ''berço'' ([[meriam putar isian belakang]]) Portugis. Semua artileri memiliki pedati meriam yang tepat yang tidak dapat disaingi bahkan oleh Portugal.<ref name="google" /><ref name=":222">{{Cite book|last=Crawfurd|first=John|year=1856|url=https://archive.org/details/adescriptivedic00crawgoog|title=A Descriptive Dictionary of the Indian Islands and Adjacent Countries|publisher=Bradbury and Evans}}</ref>{{Rp|22, 247}}<ref name=":52">{{Cite book|last=Birch|first=Walter de Gray|year=1875|url=https://archive.org/details/commentariesgre02unkngoog/page/n7/mode/2up?q|title=The Commentaries of the Great Afonso Dalboquerque, Second Viceroy of India, translated from the Portuguese edition of 1774 volume 3|location=London|publisher=The Hakluyt Society}}</ref>{{rp|127-128}} [[Afonso de Albuquerque]] menganggap pembuat senjata api dan meriam di Melaka berada di level yang sama dengan Jerman. Namun, dia tidak menyebutkan etnis apa yang membuat senjata api dan meriam Melaka.<ref name=":52" />{{rp|128}}<ref>{{cite book|last=Reid|first=Anthony|year=1993|title=Southeast Asia in the Age of Commerce 1450-1680. Volume Two: Expansion and Crisis|location=New Haven and London|publisher=Yale University Press}}</ref>{{Rp|221}}<ref name=":6" />{{rp|4}} Duarte Barbosa menyatakan bahwa pembuat arquebus di Melaka adalah orang Jawa.<ref name=":11">Reid, Anthony (1989). [https://archive.org/details/reid-anthony-the-organization-of-production-1989/mode/2up?q The Organization of Production in the Pre-Colonial Southeast Asian Port City]. In Broeze, Frank (Ed.), ''Brides of the Sea: Asian Port Cities in the Colonial Era'' (pp. 54–74). University of Hawaii Press.</ref>{{Rp|69}} Orang Jawa juga membuat meriam secara mandiri di Melaka.<ref name=":0" /> Anthony Reid berpendapat bahwa orang Jawa menangani banyak pekerjaan produktif di Melaka sebelum tahun 1511 dan di Pattani pada abad ke-17.<ref name=":11" />{{Rp|69}}
|