Merek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arindashifa (bicara | kontrib) k Penambahan informasi |
Arindashifa (bicara | kontrib) k Penambahan informasi |
||
Baris 56:
== Konsep ==
Pencitraan merek yang efektif, yang melekat pada nilai merek yang kuat, dapat menghasilkan penjualan yang lebih tinggi tidak hanya pada satu produk, namun juga produk lain yang terkait dengan merek tersebut. Jika pelanggan menyukai biskuit Pillsbury dan memercayai merek tersebut, kemungkinan besar dia akan mencoba produk lain yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut – seperti kue keping coklat, misalnya. Pengembangan merek, yang sering kali dilakukan oleh [[tim]] [[desain]], membutuhkan waktu untuk diproduksi.
=== Nama Merek dan Merek Dagang ===
Nama merek adalah bagian dari merek yang dapat diucapkan atau ditulis dan mengidentifikasi suatu produk, layanan, atau perusahaan dan membedakannya dari produk sejenis lainnya dalam suatu kategori. Nama merek dapat mencakup kata-kata, frasa, tanda, simbol, desain, atau kombinasi elemen-elemen tersebut. Bagi konsumen, nama merek adalah "heuristik memori": cara mudah untuk mengingat pilihan produk yang disukai. Nama merek berbeda dengan merek dagang yang mengacu pada nama merek atau bagian dari merek yang dilindungi hukum. Misalnya, Coca-Cola tidak hanya melindungi nama mereknya, Coca-Cola, namun juga melindungi tulisan Spencerian yang khas dan bentuk botol yang berkontur.
=== Identitas Merek Perusahaan ===
Identitas merek adalah kumpulan komponen individu, seperti nama, desain, sekumpulan gambar, slogan, visi, gaya penulisan, font atau simbol tertentu, dll. yang membedakan merek tersebut dari yang lain. Agar sebuah perusahaan dapat memancarkan identitas merek yang kuat, perusahaan tersebut harus memiliki pemahaman mendalam tentang target pasarnya, pesaingnya, dan lingkungan bisnis sekitarnya. Identitas merek mencakup identitas inti dan identitas yang diperluas. Identitas inti mencerminkan asosiasi jangka panjang yang konsisten dengan merek; sedangkan identitas yang diperluas melibatkan detail rumit dari merek yang membantu menghasilkan motif yang konstan.
Menurut Kotler dkk. (2009), identitas merek dapat memberikan empat tingkat makna:
# atribut
# manfaat
# nilai-nilai
# kepribadian
'''Atribut''' merek adalah sekumpulan label yang ingin dikaitkan dengan perusahaan. Misalnya, sebuah merek mungkin menampilkan atribut utamanya yaitu ramah lingkungan. Namun, atribut merek saja tidak cukup untuk membujuk pelanggan agar membeli produk tersebut. Atribut-atribut ini harus dikomunikasikan melalui '''manfaat''', yang merupakan terjemahan yang lebih emosional. Jika atribut suatu merek adalah ramah lingkungan, pelanggan akan menerima manfaat dari perasaan bahwa mereka membantu lingkungan dengan mengasosiasikan mereka dengan merek tersebut. Selain atribut dan manfaat, identitas merek juga dapat melibatkan pencitraan merek untuk fokus mewakili rangkaian '''nilai''' intinya. Jika sebuah perusahaan dipandang melambangkan nilai-nilai tertentu, maka pada gilirannya akan menarik pelanggan yang juga percaya pada nilai-nilai tersebut. For example, Nike's brand represents the value of a "just do it" attitude. Dengan demikian, bentuk identifikasi merek ini menarik pelanggan yang juga memiliki nilai yang sama. Yang lebih luas dari nilai-nilai yang dirasakan adalah '''kepribadian''' suatu merek. Secara harfiah, seseorang dapat dengan mudah menggambarkan identitas merek yang sukses seolah-olah itu adalah seseorang. Bentuk identitas merek ini terbukti paling bermanfaat dalam menjaga hubungan jangka panjang dengan konsumen, karena memberi mereka rasa interaksi pribadi dengan merek. Secara kolektif, keempat bentuk identifikasi merek membantu memberikan makna yang kuat di balik apa yang ingin dicapai oleh perusahaan, dan menjelaskan mengapa pelanggan harus memilih satu merek dibandingkan pesaingnya.
== Elemen Merek ==
Baris 73 ⟶ 88:
== Variabel Merek Global ==
==== Jenis
Nama merek hadir dalam berbagai gaya. Beberapa diantaranya adalah:
Baris 88 ⟶ 103:
* [[Lakuran (linguistik)|lakuran]]: menggabungkan beberapa kata menjadi satu, seperti "[[Microsoft]]" ("komputer mikro" dan "perangkat lunak"), "[[Comcast]]" ("komunikasi" dan "siaran"), "[[Evernote]]" ("selamanya" dan "catatan") , "[[Vodafone]]" ("suara", "data", "telepon")
Tindakan mengasosiasikan suatu produk atau layanan dengan suatu merek telah menjadi bagian dari [[Budaya populer|budaya pop]]. Sebagian besar produk memiliki semacam identitas merek, mulai dari [[Garam dapur|garam meja]] biasa hingga jeans desainer. [[Merek dagang generik|Brandnomer]] adalah nama merek yang dalam bahasa sehari-hari menjadi istilah umum untuk suatu produk atau layanan, seperti [[Band-Aid]], Nylon, atau Kleenex—yang sering digunakan untuk mendeskripsikan merek perban berperekat apa pun; semua jenis kaus kaki; atau tisu wajah merek apa pun. [[Xerox]], misalnya, telah menjadi sinonim dengan kata “copy”.
=== ''Brand Line'' ===
''Brand line'' memungkinkan pengenalan berbagai subtipe suatu produk di bawah nama merek yang umum dan idealnya sudah mapan. Contohnya adalah coklat Kinder individual dari [[Ferrero SpA]], subtipe [[Coca-Cola]], atau edisi khusus dari merek-merek populer. Lihat juga perluasan merek.
=== Identitas merek ===
Ekspresi suatu merek – termasuk nama, merek dagang, komunikasi, dan tampilan visualnya – adalah identitas merek. Karena identitas dibentuk oleh pemilik merek, hal ini mencerminkan bagaimana pemilik ingin konsumen memandang merek – dan juga perusahaan, organisasi, produk, atau layanan bermerek. Hal ini berbeda dengan citra merek yang merupakan gambaran mental pelanggan terhadap suatu merek. Pemilik merek akan berusaha menjembatani kesenjangan antara citra merek dan identitas merek. Identitas merek merupakan hal mendasar bagi pengenalan konsumen dan melambangkan diferensiasi merek dari pesaing. Identitas merek berbeda dari citra merek.
Identitas merek merupakan hal yang ingin dikomunikasikan pemilik kepada calon konsumennya. Namun, seiring berjalannya waktu, identitas merek suatu produk dapat diperoleh (berkembang), memperoleh atribut baru dari sudut pandang konsumen namun tidak harus dari komunikasi pemasaran, pemilik meresap ke konsumen sasaran. Oleh karena itu, bisnis meneliti asosiasi merek konsumen.
Identitas merek berfungsi sebagai pedoman, sebagai bingkai di mana merek akan berkembang dan mendefinisikan dirinya sendiri, atau dalam kata-kata David Aaker, "...seperangkat asosiasi merek unik yang ingin diciptakan atau dipertahankan oleh ahli strategi merek."
Menurut Kapferer (2007), ada enam aspek identitas merek:
# Fisik: Karakteristik fisik dan ikonografi merek Anda (seperti swoosh Nike atau pantone oranye easyJet).
# Kepribadian: Persona, bagaimana suatu merek berkomunikasi dengan audiensnya, yang diekspresikan melalui nada suaranya, merancang aset dan kemudian mengintegrasikannya ke dalam titik kontak komunikasi dengan cara yang koheren.
# Budaya: Nilai-nilai, prinsip-prinsip yang menjadi dasar perilaku suatu merek. Misalnya jam kantor Google yang fleksibel dan lingkungan yang menyenangkan sehingga karyawan merasa senang dan kreatif dalam bekerja.
# Refleksi: "Pengguna stereotip" dari merek tersebut. Sebuah merek kemungkinan besar akan dibeli oleh beberapa profil pembeli, namun mereka akan memiliki orang yang dapat dihubungi yang mereka gunakan dalam kampanye mereka. Misalnya saja Lou Yetu dan profil chic Paris.
# Hubungan: Ikatan antara merek dan pelanggannya, dan harapan pelanggan terhadap merek (pengalaman di luar produk nyata). Seperti jaminan atau layanan selama dan setelah pembelian membantu menjaga hubungan berkelanjutan dan menjaga kepercayaan konsumen.
# Citra diri: Bagaimana seorang pelanggan merek menggambarkan diri ideal mereka – bagaimana mereka ingin berpenampilan dan berperilaku; apa yang mereka cita-citakan – merek dapat menargetkan pesan mereka sesuai dan membuat aspirasi merek mencerminkan aspirasi mereka.
===== Citra Merek =====
===== Identitas Merek visual =====
Suatu merek juga dapat digunakan untuk menarik pelanggan oleh suatu perusahaan, jika merek suatu perusahaan sudah mapan dan mempunyai itikad baik. Pengenalan dan persepsi suatu merek sangat dipengaruhi oleh penyajian visualnya. Identitas visual suatu merek adalah keseluruhan tampilan komunikasinya. Identitas merek visual yang efektif dicapai dengan penggunaan elemen visual tertentu secara konsisten untuk menciptakan perbedaan, seperti font, warna, dan elemen grafis tertentu. Inti dari setiap identitas merek adalah tanda merek, atau logo. Di Amerika Serikat, identitas merek dan desain logo secara alami tumbuh dari gerakan Modernis pada tahun 1950-an dan sangat memanfaatkan prinsip-prinsip gerakan tersebut – kesederhanaan (prinsip [[Ludwig Mies van der Rohe]] tentang "Less is more") dan abstraksi geometris. Prinsip-prinsip ini dapat diamati dalam karya pionir praktik desain identitas merek visual, seperti [[Paul Rand]] dan [[Saul Bass]]. Sebagai bagian dari identitas merek perusahaan, logo harus melengkapi strategi pesan perusahaan. Logo yang efektif adalah logo yang sederhana, mudah diingat, dan berfungsi dengan baik di media apa pun termasuk aplikasi online dan offline.
Warna adalah elemen yang sangat penting dalam identitas merek visual dan pemetaan warna memberikan cara efektif untuk memastikan warna berkontribusi terhadap diferensiasi di pasar yang secara visual berantakan.
== Memperluas Peran Merek ==
|