Merek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arindashifa (bicara | kontrib)
k Penambahan informasi
Arindashifa (bicara | kontrib)
k Penambahan informasi
Baris 103:
 
=== Penarikan Kembali Merek ===
Tidak seperti pengenalan merek, penarikan kembali merek (juga dikenal sebagai penarikan kembali merek tanpa bantuan atau penarikan kembali merek secara spontan) adalah kemampuan pelanggan mengingat merek dengan benar dari ingatannya. Daripada diberikan pilihan beberapa merek untuk memuaskan suatu kebutuhan, konsumen dihadapkan pada suatu kebutuhan terlebih dahulu, dan kemudian harus mengingat kembali suatu merek dari ingatan mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tingkat kesadaran merek ini lebih kuat daripada pengenalan merek, karena merek harus tertanam kuat dalam ingatan konsumen agar dapat diingat tanpa bantuan. Hal ini memberikan keuntungan besar bagi perusahaan dibandingkan pesaingnya karena pelanggan sudah bersedia membeli atau setidaknya mengetahui penawaran perusahaan yang tersedia di pasar. Dengan demikian, penarikan kembali merek merupakan konfirmasi bahwa penjenamaan ''touchpoint''titik sentuh sebelumnya telah berhasil terfermentasi di benak konsumennya.
 
Pemodelan bauran pemasaran dapat membantu pemimpin pemasaran mengoptimalkan cara mereka membelanjakan anggaran pemasaran untuk memaksimalkan dampak terhadap kesadaran merek atau penjualan. Mengelola merek untuk penciptaan nilai sering kali melibatkan penerapan teknik pemodelan bauran pemasaran bersamaan dengan penilaian merek
Baris 137:
* Pada titik inilah pesan sering kali menyimpang dari tujuan aslinya karena pesan harus melalui proses penguraian kode, yang sering kali dapat menyebabkan salah tafsir yang tidak disengaja.
* Akhirnya, penerima menerima kembali pesan tersebut dan mencoba memahami apa yang ingin disampaikan oleh pengirim. Seringkali, sebuah pesan mungkin salah diterima karena kebisingan di pasar, yang disebabkan oleh "…statis atau distorsi yang tidak direncanakan selama proses komunikasi."
* Tahap terakhir dari proses ini adalah ketika penerima merespons pesan, yang diterima oleh pengirim asli sebagai umpan balik.
Ketika sebuah merek mengkomunikasikan identitas merek kepada penerima, hal itu berisiko menyebabkan penerima salah menafsirkan pesan tersebut. Oleh karena itu, sebuah merek harus menggunakan saluran komunikasi yang tepat untuk secara positif "…mempengaruhi persepsi aspek psikologis dan fisik suatu merek."
 
Agar merek dapat berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan, pemasar harus "… mempertimbangkan semua titik kontak, atau sumber kontak, yang dimiliki pelanggan dengan merek tersebut." Titik sentuh mewakili tahapan saluran dalam model komunikasi tradisional, di mana pesan berpindah dari pengirim ke penerima. Titik mana pun di mana pelanggan berinteraksi dengan merek – baik menonton iklan televisi, mendengar tentang merek dari mulut ke mulut, atau bahkan melihat pelat nomor bermerek – mendefinisikan titik sentuh. Menurut Dahlen dkk. (2010), setiap titik kontak memiliki "…potensi untuk menambah asosiasi positif – atau menekan asosiasi negatif – terhadap ekuitas merek." Oleh karena itu, komunikasi pemasaran terpadu suatu merek harus secara kohesif menyampaikan pesan positif melalui titik kontak yang sesuai dengan target pasarnya. Salah satu metodologi melibatkan penggunaan titik sentuh rangsangan sensorik untuk mengaktifkan emosi pelanggan. Misalnya, jika sebuah merek secara konsisten menggunakan bau yang menyenangkan sebagai titik sentuh utama, merek tersebut memiliki peluang lebih besar untuk menciptakan efek positif yang bertahan lama pada indra dan ingatan pelanggannya. Cara lain agar merek dapat memastikan bahwa mereka memanfaatkan saluran komunikasi terbaik adalah dengan berfokus pada titik kontak yang sesuai dengan area tertentu yang terkait dengan pengalaman pelanggan. Titik kontak tertentu terhubung dengan tahapan tertentu dalam keterlibatan pelanggan-merek. Misalnya, sebuah merek mungkin menyadari bahwa titik sentuh periklanan paling efektif selama tahap pengalaman pra-pembelian, sehingga mereka mungkin menargetkan iklannya ke pelanggan baru, bukan ke pelanggan yang sudah ada. Secara keseluruhan, sebuah merek memiliki kemampuan untuk memperkuat ekuitas merek dengan menggunakan komunikasi merek, komunikasi pemasaran terpadu, melalui titik sentuh.
 
Komunikasi merek penting dalam memastikan kesuksesan merek dalam [[sektor bisnis]] dan mengacu pada cara bisnis menyampaikan pesan, karakteristik, dan atribut merek kepada konsumennya. Salah satu metode komunikasi merek yang dapat dieksploitasi oleh perusahaan adalah dengan menggunakan ''electronic word-of-mouth'' (eWOM). eWOM adalah pendekatan yang relatif baru [Phelps et al., 2004] yang diidentifikasi untuk berkomunikasi dengan konsumen. Salah satu metode eWOM yang populer melibatkan [[layanan jejaring sosial]] (SNS) seperti [[Twitter]]. Sebuah penelitian menemukan bahwa konsumen menggolongkan hubungan mereka dengan suatu merek menjadi lebih dekat jika merek tersebut aktif di situs media sosial tertentu (Twitter). Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa semakin banyak konsumen yang "me-retweet" dan berkomunikasi dengan suatu merek, semakin mereka mempercayai merek tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menggunakan [[Pemasaran dengan media sosial|kampanye media sosial]] untuk mendapatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen serta dalam mengkomunikasikan pesan merek.
 
== Variabel Merek Global ==