Kerajaan Amanatun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Infobox Former Country||||
| native_name =
| conventional_long_name = Kerajaan Amanatun
| common_name = Kerajaan Amanatun
| continent = Asia
| region = Asia Tenggara
| status =
| government_type = Monarki
| image_flag =
| image_coat =
| year_start =
| event1 =
| year_event1 =
| event_end =
| year_end = 1962
| p1 = Majapahit
| flag_p1 =
| p2 = Makassar
| flag_p2 =
| s1 = Timor Portugis
| flag_s1 = Flag of Portugal.svg
| flag_s2 = Flag of Netherlands.svg
| image_map =
| image_map_caption =
| capital = [[Nunkolo, Nunkolo, Timor Tengah Selatan|Nunkolo]]
| common_languages = [[bahasa Uab Meto|Uab Meto]]
| religion = [[Kepercayaan asli]], [[Gereja Katolik Roma]], [[Protestanisme]], [[Islam]]
| currency =
| title_leader =
| leader1 =
| year_leader1 =
| leader2 =
| year_leader2 =
| leader3 =
| year_leader3 =
| stat_year1 =
| stat_area1 =
| stat_pop1 =
| today = {{flag|Indonesia}}
| s2 = Hindia Belanda
}}
'''Kerajaan Amanatun''' (Onam) terletak di pulau [[Timor Barat|Timor]] bagian barat, wilayah Indonesia dan merupakan kerajaan tua. Di era kemerdekaan kerajaan Amanatun bersama kerajaan Molo (Oenam) dan kerajaan Amanuban (Banam) membentuk kabupaten [[Timor Tengah Selatan]] (dalam [[bahasa Belanda]] disebut ''Zuid Midden Timor'') dengan ibu kota [[SoE]] - [[provinsi]] [[Nusa Tenggara Timur]].
Baris 8 ⟶ 50:
== Arsip sejarah ==
Dalam tex [[Dao Zhi]] dari tahun [[1350]] sejak [[
[[Timor]] (Xingcha Shenglan [[1436]]) menulis bahwa [[Timor]] ( Kih-ri Ti-mun) terletak di [[Timur]] [[Tiongkalo]] [[(Madura)]] yang mana pegunungannya ditumbuhi oleh pohon [[cendana]]. [[Pohon]] [[cendana]] ini mereka tebang dan dijadikan kayu bakar. Negara ini tidak memiliki produk lain selain [[cendana]]. Terdapat dua belas [[pelabuhan]] atau pemukiman [[pedagang]] yang masing-masing berada di bawah seorang ketua / pemimpin. Tanah pertaniannya subur dan makmur serta cuacanya hangat di siang hari dan dingin pada [[malam]] hari. Ketika kapal dagang tiba dan bersandar kaum wanita naik kekapal untuk berdagang. Barang yang diimpor adalah [[emas]], [[perak]] dan peralatan besi serta [[tembikar]]. Penduduk pribumi selalu membawa [[kayu cendana]] untuk [[barter|dibarterkan]] dengan pedagang. Mereka tidak akan melakukan barternisasi kalau [[Monarki|raja]] nya tidak hadir. Karenanya [[Monarki|raja]] selalu diminta untuk datang terlebih dahulu, ketika sebuah [[kapal]] [[dagang]] berlabuh maka [[Monarki|Raja]] akan datang ditemani oleh [[permaisuri]] dan anak-anaknya, para selir dan para pembantunya. Anggota rombongan [[Monarki|raja]] begitu banyak.
|