Pengguna:Fazoffic/Arsip percobaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 72:
 
=== Bendera pusaka ===
Salah satu sisa-sisa dari perjuangan Mulyono dan kelompoknya adalah sebuah bendera merah putir di Tumbang Laku. Mayoritas masyarakat percaya bahwa bendera tersebut dibawa oleh kelompok TRI pimpinan Mulyono yang bertujuan untuk membuktikan bahwa Indonesia benar-benar sepenuhnya merdeka.{{sfn|Ekpres|2019|pp=69–71}} Sementara itu, pendapat lain menyatakan bahwa bendera itu dibawa langsung oleh [[Tjilik Riwut]], Gubernur Kalimantan Tengah pertama untuk dikibarkan pada Peringatan [[HUT-RI|Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia]].{{sfn|Ekpres|2019|pp=72}} [[Yulhaidir]], bupati ketiga Seruyan memiliki versi sendiri. Menurutnya, bendera tersebut dibawa oleh kakeknya, Jamhir bin Matnor dari Banjarmasin.{{sfn|Ekpres|2019|pp=73}} Jamhir sendiri membawa banyak bendera serupa untuk dibagikan ke setiap desa, menandai akhir dari kekuasaan penjajah atas Indonesia.{{sfn|Ekpres|2019|pp=74}} Pada akhirnya, Jamhir diburu oleh tentara Belanda, dan terpaksa mengganti namanya menjadi Ijam bin Nor.{{sfn|Ekpres|2019|pp=75–77}}
 
Selama masa pemerintahan [[Sudarsono]] sebagai bupati, pemerintah telah membuatkan peti kayu berukuran 40×70 cm sebagai tempat penyimpanan bendera tersebut, setelah sebelumnya bendera tersebut disimpan di dalam sebuah lemari pakaian.{{sfn|Ekpres|2019|pp=70}} Bendera itu sendiri hanya akan dikeluarkan pada saat Peringatan [[HUT-RI|Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia]] saja.{{sfn|Ekpres|2019|pp=70–71}}
 
== Referensi ==