Pacaran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sejarah: {{ill}} |
Pandangan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 20:
Manusia telah dibandingkan dengan spesies lain dalam hal perilaku seksual. [[Ilmu saraf|Neurobiolog]] {{ill|Robert Sapolsky|en}} membuat spektrum reproduksi, dengan sisi satunya berupa [[spesies turnamen]], dimana jantan bersaing secara sengit untuk hak istimewa reproduksi dengan betina, dan sisi satunya lagi berupa [[ikatan pasangan]], dimana jantan dan betina membentuk ikatan sepanjang kehidupan mereka.<ref name="twsDecM11fss">{{cite news|author=Robert Sapolsky|year=2005|title=Biology and Human Behavior: The Neurological Origins of Individuality, 2nd edition|trans-title=Biologi dan Perilaku Manusia: Asal Usul Neurologis Individualitas, edisi ke-2|url=https://www.amazon.co.uk/Biology-Human-Behavior-Neurological-Individuality/dp/B00DTUY66C|publisher=The Teaching Company|archive-url=https://web.archive.org/web/20130824092905/http://www.amazon.co.uk/Biology-Human-Behavior-Neurological-Individuality/dp/B00DTUY66C|archive-date=2013-08-24|access-date=2010-12-07|quote=(lectures on CD-audio)<br>[(ceramah dalam CD-audio}]|url-status=live}}</ref> Menurut Sapolsky, manusia agak berada di tengah spektrum ini, artinya manusia membentuk ikatan pasangan, tetapi ada kemungkinan perselingkuhan atau pergantian pasangan.<ref name="twsDecM11fss" /> Pola perilaku spesies-spesies tersebut memberikan konteks untuk aspek [[reproduksi manusia]], termasuk pacaran. Namun, salah satu ciri khas spesies manusia adalah ikatan pasangan sering dibentuk tanpa keinginan reproduksi. Pada masa modern, penekanan institusi perkawinan, secara tradisional dideskripsikan sebagai ikatan pria-wanita, telah mengaburkan ikatan pasangan sesama jenis dan transgender dan fakta bahwa banyak pasangan heteroseksual berpasangan seumur hidup tanpa anak atau pasangan yang punya anak dapat bercerai. Oleh karena itu, konsep perkawinan sedang berubah di banyak negara.
== Pandangan ==
===Islam===
{{main|zina}}
Dalam pandangan Islam, pacaran atau pergaulan bebas dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang menekankan pada kesucian hubungan antara pria dan wanita. Pergaulan bebas dalam hal ini mencakup segala bentuk hubungan antara pria dan wanita yang melampaui batasan syariat tanpa adanya ikatan pernikahan yang sah.<ref>{{Cite journal|last=Thomas|first=Maria Carmelita Patricia|last2=Maria|first2=Cindy|date=2021-05-10|title=Studi Komparatif Mengenai Mindset antara Pria/Wanita yang Terikat Pernikahan dan Pria/Wanita yang Bercerai di Kota Bandung|url=http://dx.doi.org/10.15408/tazkiya.v9i1.18939|journal=TAZKIYA: Journal of Psychology|volume=9|issue=1|pages=64–75|doi=10.15408/tazkiya.v9i1.18939|issn=1412-1735}}</ref>
Larangan Mendekati Zina
Al-Qur'an dengan tegas melarang umat Islam mendekati zina, yang merupakan perbuatan dosa besar. <ref name=":1">{{Cite journal|last=Fatih|first=Muhammad|date=2019-08-16|title=Pendidikan Seks dalam Al-Qur’an; Perspektif Tafsir Tarbawi tentang Larangan Mendekati Zina|url=http://dx.doi.org/10.32616/tdb.v8.2.176.7-14|journal=Ta'dibia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam|volume=8|issue=2|pages=7–14|doi=10.32616/tdb.v8.2.176.7-14|issn=2088-4540}}</ref>Allah berfirman:
{{Blockquote
|text= Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." | |author=(QS. Al-Isra' 17:32)
}}
menurut para ulama Sunni memahami ayat ini sebagai dasar bahwa segala bentuk pergaulan yang dapat mengarah pada zina, seperti pergaulan bebas, harus dihindari. Ulama Sunni sepakat bahwa menjaga jarak antara pria dan wanita yang bukan mahram sangat penting untuk mencegah terjadinya fitnah dan dosa.<ref name=":1" />
Pentingnya Menjaga Batasan Pergaulan
Salah satu prinsip yang diajarkan dalam Islam adalah pentingnya menjaga **hijab** atau batasan dalam interaksi antara pria dan wanita yang bukan mahram.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Majri|first=Athifa Khalisha|last2=Khairani|first2=Uswah|last3=Zahara|first3=Putri|last4=Nurjanah|first4=Nyai Ai|last5=Wismanto|first5=Wismanto|date=2024-01-23|title=Pentingnya Pendidikan Menjaga Aurat Antara Mahram dalam Islam|url=http://dx.doi.org/10.60126/maras.v2i1.165|journal=MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin|volume=2|issue=1|pages=163–176|doi=10.60126/maras.v2i1.165|issn=2987-811X}}</ref> Ulama Sunni seperti Imam Al-Ghazali dan Imam As-Suyuti mengajarkan bahwa menjaga kesucian dan kehormatan dalam pergaulan adalah bagian dari ketaatan kepada Allah. Hal ini meliputi larangan untuk berdua-duaan (khalwat) dan melakukan kontak fisik yang tidak halal.<ref name=":2" />
Hadis [[Muhammad]] juga menekankan hal ini:{{Blockquote
|text= Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya.” | |author=(HR. Bukhari dan Muslim)
}}
Hadis ini dijadikan acuan oleh para ulama Sunni untuk menekankan pentingnya menjaga interaksi yang sesuai syariat, guna menghindari terjadinya perbuatan maksiat.
Bahaya Pergaulan Bebas Menurut Ulama Sunni
Menurut ulama Sunni, pergaulan bebas memiliki dampak negatif yang luas, tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.
*Kerusakan moral Pergaulan bebas dinilai dapat merusak moral individu, terutama jika hubungan yang terjalin hanya didasari nafsu tanpa adanya komitmen yang sah.<ref>{{Cite journal|last=Jundiyana|first=Haniyah|last2=Rakhmaditya Dewi Noorizki|date=2024-01-28|title=Kelekatan di Masa Dewasa Awal pada Individu yang Menjalin Hubungan tanpa Komitmen|url=http://dx.doi.org/10.17977/um070v4i12024p21-30|journal=Flourishing Journal|volume=4|issue=1|pages=21–30|doi=10.17977/um070v4i12024p21-30|issn=2797-9865}}</ref>
*Rusaknya tatanan sosial, Pergaulan bebas sering kali menimbulkan masalah sosial, seperti kehamilan di luar nikah, aborsi, dan ketidakjelasan status anak.<ref>{{Cite journal|last=Kudrat|date=2016-04-01|title=STATUS ANAK DI LUAR NIKAH DALAM PERSPEKTIF SEJARAH SOSIAL|url=http://dx.doi.org/10.22373/petita.v1i1.78|journal=PETITA: JURNAL KAJIAN ILMU HUKUM DAN SYARIAH|volume=1|issue=1|doi=10.22373/petita.v1i1.78|issn=2549-8274}}</ref>
*Fitnah Dalam Islam, menjaga diri dari fitnah sangat penting. Pergaulan bebas dapat menyebabkan desas-desus dan fitnah yang merusak reputasi seseorang, baik pria maupun wanita.<ref>{{Cite journal|last=Kusnadi|first=Kusnadi|last2=Khatimah|first2=Khusnul|last3=Saputra|first3=Arham Hadi|date=2021-10-30|title=Gibah dan Fitnah dalam Pandangan Islam|url=http://dx.doi.org/10.47435/retorika.v3i2.744|journal=RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam|volume=3|issue=2|pages=149–158|doi=10.47435/retorika.v3i2.744|issn=2715-2103}}</ref>
== Aktivitas & durasi ==
|