Globalisasi di Korea Selatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
saya menambahkan gambar |
saya menambahkan gambar |
||
Baris 20:
== Pengembangan Budaya ==
[[Berkas:Red Velvet at Korea Popular Music Awards red carpet on December 20, 2018.png|jmpl|K-pop berpengaruh kuat dalam pengembangan budaya dan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan.]]
Sejak Korea Selatan memulai globalisasi, fokus ekonomi Korea beralih ke konten media dan budaya pada tahun 1990an, dan [[Kebudayaan Korea|budaya Korea]] mendapat pengakuan dunia pada abad ke-21. Budaya Korea Selatan digemari oleh negara-negara Asia lainnya, terutama untuk drama televisi yang memikat pemirsa Asia.<ref>{{Cite journal|last=Shim|first=Doobo|date=2006-01|title=Hybridity and the rise of Korean popular culture in Asia|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0163443706059278|journal=Media, Culture & Society|language=en|volume=28|issue=1|pages=25–44|doi=10.1177/0163443706059278|issn=0163-4437}}</ref> Salah satu drama televisi tersukses yang mempromosikan Korea adalah [[:en:Winter_Sonata|Winter Sonata]]. Acara ini menarik popularitas besar di Jepang karena 38% populasi Jepang menonton pertunjukan tersebut. Winter Sonata telah memikat pemirsa Jepang dengan naskah yang ditulis dengan baik, chemistry yang menarik, dan pemandangan Korea yang indah. Drama ini adalah salah satu film Korea berpengaruh yang berkontribusi terhadap perkembangan budaya dan perkembangan film Korea Selatan di masa depan.<ref>{{Cite journal|last=Han|first=Hee‐Joo|last2=Lee|first2=Jae‐Sub|date=2008-06|title=A Study on the KBS TV Drama Winter Sonata and its Impact on Korea's Hallyu Tourism Development|url=http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/10548400802092593|journal=Journal of Travel & Tourism Marketing|language=en|volume=24|issue=2-3|pages=115–126|doi=10.1080/10548400802092593|issn=1054-8408}}</ref> Selain itu, fenomena ini meningkatkan antusiasme orang asing untuk mengunjungi kota-kota di Korea Selatan, yang kemudian dikenal sebagai pariwisata [[Gelombang Korea|Hallyu (Korean Wave)]].<ref>{{Cite journal|last=Han|first=Hee‐Joo|last2=Lee|first2=Jae‐Sub|date=2008-06|title=A Study on the KBS TV Drama Winter Sonata and its Impact on Korea's Hallyu Tourism Development|url=http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/10548400802092593|journal=Journal of Travel & Tourism Marketing|language=en|volume=24|issue=2-3|pages=115–126|doi=10.1080/10548400802092593|issn=1054-8408}}</ref> Fenomena Hallyu terjadi karena bantuan globalisasi yang melibatkan [[liberalisasi]] pasar dan [[deregulasi]] segmen budaya. Hallyu telah menjadi bagian dari proses globalisasi dalam cara setiap negara beradaptasi terhadap perubahan. Korea Selatan selama ini mengandalkan sektor manufaktur, dan pemerintah Korea Selatan melihat adanya prospek potensial dalam mengekspor produk budaya, sehingga menarik perhatian publik.<ref>{{Cite web|title=The Korean Wave (Hallyu) in East Asia: A Comparison of Chinese, Japanese, and Taiwanese Audiences Who Watch Korean TV Dramas|url=http://www.kci.go.kr/kciportal/landing/article.kci?arti_id=ART001674940|website=www.kci.go.kr|doi=10.21588/dns.2012.41.1.005|access-date=2023-10-14}}</ref>
|