Siklon Bhola 1970: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 19:
'''Siklon Bhola 1970''' adalah [[siklon tropis]] mematikan yang menyerang [[Pakistan Timur]] (kini [[Bangladesh]]) dan [[Benggala Barat]] [[India]] pada tanggal 12 November 1970. Siklon ini menjadi siklon tropis paling mematikan yang pernah tercatat dan [[Daftar bencana alam terdahsyat sepanjang sejarah|salah satu bencana kemanusiaan paling mematikan di dunia]]. Setidaknya 300.000 orang tewas dalam badai tersebut, atau sebanyak 500.000 orang. Siklon ini merupakan siklon ke-6 dari musim siklon Samudra Hindia Utara 1970.
[[File:Patuakhali in Bhola Cyclone 1970.jpg|thumb|300px|Kerusakan di [[Bangladesh]] akibat Siklon Bhola]]▼
Siklon ini merupakan peristiwa alam pertama yang menyebabkan perang saudara, yaitu [[Perang Kemerdekaan Bangladesh]], yang berakhir dengan pembentukan negara Bangladesh.
Siklon tersebut terbentuk di [[Teluk Benggala]] tengah pada tanggal 8 November dan bergerak ke utara, dan semakin intensif. Badai ini mencapai puncaknya dengan kecepatan angin mencapai 185 km/jam (115 mph) pada 10 November, dan mendarat di pantai Bangladesh Timur pada sore berikutnya. Gelombang badai menghancurkan banyak pulau lepas pantai, menyapu bersih desa-desa dan menghancurkan tanaman pangan di seluruh wilayah. Di upazila yang terkena dampak paling parah, Tazumuddin, lebih dari 45% dari 167.000 populasi tewas akibat badai.
▲[[File:Patuakhali in Bhola Cyclone 1970.jpg|thumb|300px|Kerusakan di [[Bangladesh]] akibat Siklon Bhola]]
Siklon Bhola adalah siklon tropis paling mematikan yang pernah tercatat dan juga salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern. Jumlah korban jiwa yang meninggal akibat [[Gempa bumi Tangshan 1976]], [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004]], dan [[Gempa bumi Haiti 2010]], namun karena ketidakpastian mengenai jumlah kematian pada keempat bencana tersebut, maka tidak diketahui mana bencana yang paling mematikan.
|