Mi instan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 108:
Air, garam dan terigu dicampurkan menjadi suatu adonan. Setelah siap, adonan dibentuk menjadi berbentuk pipih oleh bantuan ''roller'' secara berulang-ulang untuk menciptakan elastisitasnya. ''Roller'' bertugas membuat ketebalan mi yang diinginkan. Adonan pipih lalu dipotong dan mengalir ke jalur sabuk berjalan (''conveyor'') yang ditekan oleh logam yang berat, sehingga bentuknya menjadi keriting. Mi lalu direbus selama 1-5 menit untuk meningkatkan teksturnya.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=xteiARU46SQC&q=food+chemistry+book|title=Food Chemistry|last1=Belitz|first1=H.-D.|last2=Grosch|first2=Werner|last3=Schieberle|first3=Peter|date=15 January 2009|publisher=Springer Science & Business Media|isbn=9783540699330|language=en}}</ref><ref>[https://jambi.tribunnews.com/2013/04/17/beginilah-cara-mie-instan-dibuat-di-pabrik Beginilah Cara Mie Instan Dibuat di Pabrik!]</ref> Setelah perebusan, mi dikeringkan dengan menggorengnya atau dengan bantuan udara (''air dried''). Proses pengeringan ini membentuk pori-pori pada mi yang membuatnya cepat untuk dimasak.<ref>{{Cite journal|last=Mellema|first=M.|title=Mechanism and reduction of fat uptake in deep-fat fried foods|journal=Trends in Food Science & Technology|volume=14|issue=9|pages=364–373|doi=10.1016/s0924-2244(03)00050-5|year=2003}}</ref> Sementara itu, ketahanan mi instan dipengaruhi oleh kelembabannya yang rendah serta kandungan garam (natrium) yang tinggi.<ref>USAID. ''Fortification Basis. Instant Noodles: A Potential Vehicle for Micronutrient Fortification.'' Retrieved from http://www.dsm.com/en_US/nip/public/home/downloads/noodles.pdf{{Dead link|date=June 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
MiDia lalu didinginkan dan siap dikemas, dengan biasanya berada dalam dua bentuk: mi dalam kemasan gelas (mi cup) atau mi dalam kemasan plastik. Dalam sebuah mi instan terdapat blok mi, bumbu dan bahan-bahan pelengkap (seperti sayuran, daging, protein kering, [[bawang goreng]], dll), dimana bumbu/rasa yang dipasarkan dapat bermacam-macam. Di beberapa negara, rasa yang umum biasanya merupakan rasa kaldu daging (ayam, ikan, udang, ''seafood'', sapi, babi, dll) dan pedas, sedangkan di Indonesia dapat ditemukan rasa masakan tradisional seperti [[soto]], [[mi goreng]] hingga [[sate]]. Konsumen yang membeli mi instan dapat menyiapkannya dalam waktu singkat, sekitar 1-5 menit saja dengan dicampur/direbus bersama air panas.
 
Seiring perkembangan zaman, mi instan juga dikembangkan dengan menambahkan/menggunakan bahan lain. Seperti misalnya upaya mengembangkan mi berbahan tepung [[sorgum]] atau mocaf (tepung [[singkong]] termodifikasi) demi mengurangi impor [[gandum]].<ref>[https://repo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2306300001/119350025_3_214002.pdf BAB I]</ref> Produk sejenis seperti [[pasta]] [[spageti]] instan, [[misoa]] instan, [[kwetiau]] instan (ketiganya juga dari terigu) hingga [[bihun]] instan juga sudah beredar luas di masyarakat.<Ref>[https://insight.kontan.co.id/news/bihun-instan Bihun instan]</ref> Pengembangan lain adalah dengan membuat apa yang disebut "mi sehat", biasanya dengan menambahkan bahan-bahan dari sayuran dalam blok mi dan mengurangi penggunaan perisa buatan.<Ref>[https://industri.kontan.co.id/news/masuk-bisnis-mi-sehat-indofood-icbp-keluarkan-supermi-nutrimi-saingi-lemonilo Masuk bisnis mi sehat, Indofood (ICBP) keluarkan Supermi Nutrimi, saingi Lemonilo?]</ref> Modifikasi lainnya seperti bentuk mi (lebih panjang di Jepang dan lebih pendek di AS), hingga keberadaan bubuk cabai/saus sambal yang kebanyakan hanya bisa ditemukan pada mi yang diproduksi di Indonesia.<Ref>[https://tirto.id/penemuan-terbaik-itu-bernama-mi-instan-bWEQ Penemuan Terbaik itu Bernama Mi Instan]</ref>