Lokomotif Bima Kunting: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
Bima Kunthing I berhenti beroperasi pada rentang [[1972]]-[[1973]] akibat penutupan jalur rel dengan lebar sepur {{RailGauge|600mm|lk=on}}. Kini menjadi lokomotif andalan [[kereta mini]] di [[taman lalu lintas]] [[Kota Bandung]].<ref name="76r"/>
 
Lok Bima Kunthing II dan III akhirnya berhenti beroperasi mulai tahun 1985. Sebelumnya, Bima Kunthing III dipamerkan dalam ajang Pameran Produksi Indonesia Jakarta 1985 sebagai salah satu produk kebanggaan Indonesia. Selanjutnya, akibat kesulitan suku cadang, Bima Kunthing akhirnya diafkirkan dan disimpan begitu saja di Balai Yasa Yogyakarta, hingga tahun 2014. Perannya digantikan oleh lokomotif pelangsir lainnya.<ref name=":0"seperti />[[Lokomotif D301|D301]].{{Sfn|Rinugroho|2015|p=25}}
 
Sejak saat itu, Bima KunthingKunting menjadi terlupakan. Banyak penggemar kereta api bertandang ke Balai Yasa melihat sisa-sisa kegagahan lokomotif ini yang saat itu telah menjadi onggokan di Balai Yasa. Tutup depan kipas [[radiator]]nya pun hilangterbuka, entah ke mana,dan roda-rodanya pun satu persatu copot dari rangka bajanya.{{Sfn|Rinugroho|2015|p=25}}
 
== PelestarianPreservasi ==
Wacana untuk melakukan preservasi lokomotif Bima Kunting III telah dilakukan sejak 2007, oleh Dinas Kebudayaan DIY. Permintaan tersebut diproposalkan setelah Dinas Kebudayaan menemukan lokomotif tersebut dalam keadaan sudah ditanahkan di kebun Balai Yasa Yogyakarta. Pada masa itu, unit Heritage belum terbentuk, dan pada 2012, beberapa waktu setelah Unit Heritage terbentuk, Dinas Kebudayaan kemudian memproposalkan lagi untuk mempreservasi Bima Kunting III.{{Sfn|Rinugroho|2015|p=25}}
Pada [[2014]], ada ide untuk menghidupkan kembali lokomotif Bima Kunthing III yang tersisa di Balai Yasa untuk dijadikan sebagai wahana edukasi masyarakat akan perkeretaapian. Ide tersebut muncul karena sebagai lok kebanggan Indonesia, tentu tidak boleh membiarkan lok ini punah begitu saja setelah dirucat. Pada akhirnya diputuskan untuk memajang lokomotif tersebut.
 
Diawali dari rehab total selamasejak 41akhir hari,<ref>[http://jogjaupdate.com/halaman-benteng-vredeburg-rumah-baru-lokomotif-bima-kunthing/Oktober Jogja2014 Update:hingga HalamanDesember Benteng Vredeburg2014, Rumah Baru Lokomotif Bima Kunthing]</ref> Bima KunthingKunting III sudah berhasil direhab dengan sempurna. Diawali dengan mencari komponennya yang tercecer, merakitnya kembali, hingga pengecatan dengan ''livery''warna kuningkrem-hijau ala [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]], dari sebelumnya dicat biru{{Sfn|Rinugroho|2015|p=25}} (skema warna lokomotif sejak awal beroperasi).
 
Pada tanggal [[29 Januari]] [[2015]], Bima KunthingKunting III kemudian diangkut ke tempat barunya, [[Museum Benteng Vredeburg]] dengan truk trailer. Prosesi dilakukan sejak sore hari. Pukul 22.30 barulah dilakukan pemberangkatan dengan dibuka selamatan. Pemberangkatan tersebut dikawal oleh Patroli Satlantas Polresta Yogyakarta dan belasan penggemar kereta api.<ref>Majalah KA Edisi [[Maret 2015]]</ref> Truk tersebut melewati rute Jalan Munggur-JalanMunggur–Jalan [[Oerip Soemohardjo]]-Jalan–Jalan Jenderal [[Soedirman|Sudirman–]]-Jalan Margo Utomo-Utomo–[[Jalan Malioboro|Jalan Malioboro–]]-Jalan Margo Mulyo, dan berakhir di Museum Benteng Vredeburg. Kini,Lokomotif lokomotifini tersebutakhirnya sudahmenjadi siappajangan dipajangstatis untukdi menarikdepan wisatawanbenteng yang melewati Jalan Malioborotersebut.{{Sfn|Rinugroho|2015|p=26}}
 
== Referensi ==