Lampu minyak tanah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Tumbilotohe: membetulkan ejaan |
k →Festival Tumbilo Tohe: menambahkan pranala dalam |
||
Baris 39:
==== Festival Tumbilo Tohe ====
Lampu minyak tanah digunakan dalam salah satu tradisi [[Suku Gorontalo]] yang disebut Festival Tumbilo Tohe. Festival Tumbilotohe merupakan tradisi pemasangan lampu pada tiga malam terakhir bulan [[Ramadan]]. Tumbilo Tohe dalam [[bahasa Gorontalo]] berasal dari kata ''tumbilo'' dan ''tohe'' yang berarti pasang lampu. Lampu minyak tanah yang digunakan dibuat dari botol atau kaleng bekas yang sumbunya terbuat dari sumbu kompor minyak. Sumbu dipasang pada bagian penutup lampu minyak tanah. Tradisi Tumbilo Tohe telah dimulai sejak abad ke-15 dengan bahan bakar sebelum memakai minyak tanah berupa [[damar]] lalu minyak kelapa. Lampu minyak tanah dipasang di pagar, tepi jalan dan di depan rumah.<ref>{{Cite book|last=Yusuf dan Toet|date=2012|url=https://www.google.co.id/books/edition/Indonesia_Punya_Cerita/e3-sCAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Lampu+minyak+tanah&pg=PA95&printsec=frontcover|title=Indonesia Punya Cerita|location=Jakarta Timur|publisher=Cerdas Interaktif|isbn=978-979-788-346-1|pages=95|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
|