Dolok Masihul, Serdang Bedagai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Elfath1421 (bicara | kontrib) |
Elfath1421 (bicara | kontrib) |
||
Baris 17:
'''Dolok Masihul''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Serdang Bedagai]], [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Sebelumnya, kecamatan ini berada di [[Kabupaten Deli Serdang]] hingga pada 7 Januari 2004 menjadi salah satu dari 11 Kecamatan yang dimekarkan menjadi [[Kabupaten Serdang Bedagai]] sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan [[Kabupaten Samosir]] dan [[Kabupaten Serdang Bedagai]].
== Sejarah
=== Pra kemerdekaan ===
Kecamatan Dolok Masihul pada mulanya pada tahun 1945 s/d 1963 adalah Kewedanaan Bedagai, yang mana kepala Pemerintahannya hanya disebut Asisten Wedana, setelah Kewedanaan dihapus pada tahun 1963, maka Pemerintah Wilayah Kecamatan Dolok Masihul langsung dibawahi oleh Bupati KDH Tk-II Deli Serdang yang mana pada saat ini Kecamatan Dolok Masihul diwilayah Kabupaten Serdang Bedagai yang baru dimekarkan sesuai dengan Undang-undang Nomor : 36 tahun 2003 tentang▼
Pada masa pra-kemerdekaan, Dolok Masihul merupakan salah satu dari luhak (kemudian menjadi kedatukan) pada Kerajaan Bedagai yang kemudian menjadi salah satu wilayah kewaziran dari [[Kesultanan Deli]]. Kata Dolok Masihul sendiri berasal dari [[bahasa Simalungun]] yakni "''Dolok / Dolog''" yang berarti Gunung/Bukit dan "''Masihul / Masihol''" yang berarti merindu, sehingga jika digabungkan memiliki arti bukit merindu.{{sfn|Fadillah|2021|p=47}} Penamaan wilayah tersebut terjadi ketika dimasa lampau ada orang dari Raya Simalungun bernama Dolop yang diundang ke wilayah Deli dengan maksud menyerang kerajaan Malasori. Setelah kerajaan itu ditaklukkan, Dolop menikahi putri dari raja kerajaan itu yang kemudian melahirkan keturunan yang salah satunya bernama Muda Tolib (Abdul Thalib) yang pada kemudian hari diberi gelaran "'''Datuk Pemegang Rencana'''" sekaligus mengepalai suatu permukiman yang menjadi cikal bakal kedatukan Dolok Masihul dan keturunan yang dihasilkan dari Dolop dimakamkan di belakang Masjid Jami’ Dolok Masihul.{{sfn|Fadillah|2021|p=48}}
Sebelum menjadi sebuah kedatukan, Dolok Masihul merupakan sebuah kampung yang dimana dipimpin oleh seorang Penghulu Kampung.{{sfn|Fadillah|2021|p=49}} Kemudian wilayah ini berubah status menjadi sebuah luhak (kemudian menjadi kedatukan) yang dimana batas wilayah kedatukan ini berada diantara Sei Belutu,
Serbajadi, Teluk Mengkudu, Sei Rampah.{{sfn|Fadillah|2021|p=50}} Kedatukan ini berubah menjadi kewedanaan setelah kemerdekaan Indonesia yang diikuti [[Revolusi Sosial Sumatra Timur]] pada tahun 1946 yang berakibat perubahan total pada sistem pemerintahan dan kewilayahan pada masa itu.
=== Pasca kemerdekaan ===
▲
== Geografi dan Iklim ==
|