Maluku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
revert suntingan berniat baik: sudah ada titiknya
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 77:
Sebelum masa penjajahan, Maluku menjadi poros perdagangan rempah dunia dengan [[cengkih]] dan [[pala]] sebagai barang dagangan utama. Hal ini membuat Maluku dijuluki sebagai "Kepulauan Rempah" hingga hari ini. Rakyat Maluku berdagang dengan para pedagang dari berbagai daerah di [[Nusantara]] maupun mancanegara seperti pedagang-pedagang Tionghoa, Arab, dan Eropa. Kekayaan rempah ini pun menjadi daya tarik bangsa-bangsa Eropa yang pada akhirnya menguasai Maluku, dimulai oleh [[Imperium Portugal|Portugis]] dan terakhir [[Hindia Belanda|Belanda]].{{Sfn|Latuconsina|Leirissa|p=|Ohorella|1999|pp=8–9}}
 
Sejarah Maluku sebagai satu kesatuan dimulai dari pembentukan tiga kegubernuran oleh [[Vereenigde Oostindische Compagnie|Perusahaan Hindia Timur Belanda]] pada abad ke-18, yaitu [[Kegubernuran Ambon|Ambon]], [[Kegubernuran Kepulauan Banda|Kepulauan Banda]], dan [[Kota Ternate|Ternate]] yang disatukan oleh Belanda pada awal abad ke-19 dalam satu nama, yaitu Maluku. Setelah masa penjajahan, Maluku tetap dipertahankan seutuhnya sebagai [[Provinsi di Indonesia|provinsi]] sebelum [[Maluku Utara]] dimekarkan menjadi provinsi sendiri pada akhir abad ke-20..{{Sfn|Thalib|2011|p=|pp=14–15}}
{{TOC limit|3}}