Brawijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{kegunaanlain|Brawijaya (disambiguasi)}}
'''Brawijaya''' atau '''Prabu Brawijaya''' adalah gelar yang dianggap melekat pada penguasa [[Majapahit]] yang merupakan paduan kata Bhra dan Wijaya yang memiliki arti Penguasa keturunan Wijaya yang identik dengan [[Kertawijaya]] dan [[Rajasawardhana]].
Gelar ini sudah diketahui masyarakat jawa kuno sebelum para pujangga kraton mataram membuat naskah naskah dan babad mataram, gelar ini digunakan khususnya oleh '''[[Kertabhumi|Brawijaya V]]''' atau [[Kertabhumi|Bhre Kertabhumi]] yang dianggap penguasa terakhir berdinasti Rajasa (keturunan Ken arok).

Sebagai gelar historis, gelar ini diragukan karena sampai saat ini tidak ada sumber dari masa Majapahit yang menyebutkan adanya gelar Brawijaya. Istilah "Brawijaya" sendiri baru muncul dalam karya-karya sastra berbentuk ''[[babad]]'' dan ''serat'' yang ditulis kemudian, seperti ''[[Babad Tanah Jawi]]'', ''Serat Kandha'', dan ''[[Serat Darmagandhul|Serat Darmogandul]]{{sfnp|Djafar|1978|pp=96-97}}''; serta sumber cerita rakyat. Sumber-sumber ''babad'' dan ''serat'' berisi keterangan yang berbeda-beda mengenai Brawijaya{{sfnp|Djafar|1978|pp=96-97}}, begitu pula sumber cerita rakyat. Di samping itu, sumber arkeologis berupa prasasti yang dibuat pada masa akhir Majapahit menunjukkan penguasa terakhir Majapahit bergelar [[Girindrawarddhana]] dan berkuasa pada 1474-1498 M.{{sfnp|Djafar|1978|p=111}}
 
Banyak situs di [[Jawa]], khususnya [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]] yang dikaitkan dengan Brawijaya, dan dikeramatkan karena itu.