Salam (tumbuhan): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 114.5.221.207 (bicara) ke revisi terakhir oleh Adnan Chaldun Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 58:
Tanaman salam tumbuh pada tanah dengan ketinggian 225–450 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 3.000–4.000 mm/tahun pada jenis [[latosol]] kehitaman.<ref name=Sembiring>{{id}} Sembiring Sofianna et al. 2003. Identifikasi komponen kimia minyak daun salam(''Eugenia polyantha'') dari Sukabumi dan Bogor. Balai Tanaman Rempah dan Obat, Buletin TRO Vol IV no. 2</ref> Pemupukan dilakukan dengan menambah pupuk kandang secukupnya pada saat penanaman.<ref name=Sembiring/> Untuk menambah daun, dilakukan penambahan [[pupuk NPK]].<ref name=Sembiring/>
Pemanenan salam dilakukan dengan pemetikan daun yang sudah berwarna hijau tua. Daun tersebut dipangkas secara acak pada ranting-rantingnya.<ref name=Suganda>{{id}} Suganda AG, Ruslan K, dkk. 2007. Serial Tanaman Obat:Salam. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hlm 1-11</ref> Sesudah daun diperoleh dari rantingnya, daun dilayukan dengan cara dihamparkan di lantai pada suhu ±27 °C dengan pembalikan intensif selama tiga hari.<ref name=Suganda/> Untuk mendapatkan minyak asiri selanjutnya [[simplisia]] salam disuling dengan alat [[Distilasi|penyuling]] air dan uap selama 10 jam.<ref name=Sembiring/>
== Referensi ==
|