Waktu salat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan Kesalahan Pengetikan
Penambahan Konten
Baris 68:
**Guna menjaga kehati-hatian agar seseorang benar-benar melaksanakan salat sesuai pada waktunya, waktu ihtiyat selama 2 menit ditambahkan dari hasil penghitungan setiap awal waktu salat.
 
* Waktu Salat Asar memiliki perhitungan yang berbeda karena dipengaruhi oleh panjang bayangan benda denga tinggi benda itu sendiri. Oleh karenanya, <math>n</math> menjadi panjang bayangan benda yang diperlukan dengan tinggi benda itu sendiri. Sebelum menghitung awal waktu Asar, perlu diketahui posisi ketinggian matahari yang menjadi penanda awal waktu Asar dengan rumus berikut <math>A(n) = {1\over 15} \arccos \left({\sin(\mbox{arccot}(n+\tan|(\delta-\lambdaphi)|)) - (\sin( \lambdaphi)\sin(\delta)) \over \cos(\lambdaphi)\cos(\delta)}\right).</math> Setelah posisi tersebut ditemukan maka rumus berikut digunakan untuk menemukan awal waktu Asar <math>T_{\mathsf{Asar}} = T_{\mathsf{Zuhur}} + T(A(n)),</math> dengan rasio "'''''n'''''" adalah 1 atau 2 tergantung mazhab yang dijadikan landasan penetapan awal waktu Asar. Oleh karena mazhab yang umum di Indonesia adalah [[mazhab Syafi'i]], rasio "'''''n'''''" yang digunakan dalam perhitungan di atas adalah '''1'''.
**Guna menjaga kehati-hatian agar seseorang benar-benar melaksanakan salat sesuai pada waktunya, waktu ihtiyat sebanyak 2 menit ditambahkan dari hasil penghitungan setiap awal waktu salat.