Universitas Hasanuddin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Laindan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fadel Imran (bicara | kontrib)
Tambahan referensi
Baris 67:
 
== Sejarah ==
Mengawali berdirinya Universitas Hasanuddin secara resmi pada tahun 1956, di kota [[Makassar]] pada tahun 1947 telah berdiri [[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin|Fakultas Ekonomi]] yang merupakan cabang [[Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] (UI) Djakarta berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia Belanda Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947. Karena ketidakpastian yang berlarut-larut dan kekacauan di Makassar dan sekitarnya maka fakultas yang dipimpin oleh Drs L.A. Enthoven (Direktur) ini dibekukan dan baru dibuka kembali sebagai cabang Fakultas Ekonomi [[Universitas Indonesia]] pada 7 Oktober 1953 di bawah pimpinan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk. Fakultas Ekonomi benar-benar hidup sebagai cikal bakal Universitas Hasanuddin setelah dipimpin acting ketua Prof. Drs. Wolhoff dan sekretarisnya [[Drs. Mohammad Baga]] pada tanggal 1 September 1956 sampai diresmikannya Universitas Hasanuddin pada tanggal 10 September 1956. <ref>{{Cite news|last=JP|first=Slamet|date='2020-08-06'|title=Universitas Hasanuddin|url=https://app.komp.as/GHjCS3sHKUwjmUi46|work=Kompas.id|access-date='2023-12-17'}}</ref> <ref>{{Cite book|last=Amir|first=A.|date=2021|url=https://www.unhas.ac.id/wp-content/uploads/2023/09/Sejarah-UNHAS-Dies-Natalis-65_2021_compressed.pdf|title=SEJARAH BERDIRINYA UNIVERSITAS HASANUDDIN|location=Kota Makassar|publisher=Ininnawa bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin|url-status=live}}</ref>
 
Sebelumnya saat Universitas Hasanuddin sedang dipersiapkan untuk didirikan, berlangsung rapat yang dihadiri oleh kalangan cendekiawan Sulawesi salah satunya Drs. H. La Ode Manarfa. Ia adalah seorang Putra Sri Sultan Buton XXXVIII La Ode Falihi yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjananya dari Universitas Leiden Belanda. Saat itu Drs. H. La Ode Manarfa mengusulkan agar Universitas Hasanuddin mengadopsi simbol Ayam Jantan dalam logo yang hendak dirumuskan. Hal ini didasari oleh ingatan Ayam Jantan yang lekat dengan [[Sultan Hasanuddin]] dari [[Kesultanan Gowa]], gagah berani menghadapi Belanda layaknya Ayam Jago yang tidak pernah gentar terhadap lawannya. Hingga kemudian pihak Universitas Hasanuddin menyetujui dan mengadakan sayembara, maka dibuatlah logo Universitas Hasanuddin seperti yang dikenal saat ini.
 
Di saat terjadinya stagnasi [[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin|Fakultas Ekonomi]] pada akhir tahun 1950, Nuruddin Sahadat, Prof. Drs. G.J. Wolhoff, Mr. Tjia Kok Tjiang, J.E. Tatengkeng dan kawan-kawan mempersiapkan pendirian Fakultas Hukum swasta. Jerih payah mereka melahirkan Balai Perguruan Tinggi Sawerigading yang di bawah ketuanya Prof. Drs. G.J. Wolhoff tetap berusaha mewujudkan universitas negeri sampai terbentuknya Panitia Pejuang Universitas Negeri di bulan Maret 1950.