Sony Music Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Membalikkan revisi 24813647 oleh 182.3.47.176 (bicara) silakan mencantumkan referensi yang mendukung sejarah pendiriannya
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 19:
[[Berkas:Sony BMG logo.svg|jmpl|ka|Logo Sony BMG Music Entertainment Indonesia (4 Maret 2004-30 September 2008)]]
'''Sony Music Indonesia''' (sebelumnya bernama '''Sony BMG Music Entertainment Indonesia''' dan '''Sony Music Entertainment Indonesia''') merupakan [[perusahaan rekaman]] yang berasal dari [[Jakarta]], [[Indonesia]]. Perusahaan ini didirikan sejak [[1 Juli]] [[1996]] di [[Jakarta]] dan dimiliki oleh [[Sony Music Entertainment]] dari [[Amerika Serikat]]. Perusahaan ini menghasilkan berbagai album musik dan lagu.
 
== Sejarah ==
Berdiri sejak 1996, artis pertama yang dinaungi oleh Sony Music Entertainment Indonesia adalah [[/rif]], sebuah band rock asal [[Bandung]] yang awalnya berdiri dengan nama Badai Band. Album pertama [[/rif]], yakni ''[[Radja]]'' (1997) adalah album yang dirilis lewat label ini. Sukses menaungi [[/rif]], Sony Music Entertainment Indonesia langsung mencoba peruntungan di musik [[pop]], dengan menaungi [[Glenn Fredly]] lewat album ''[[Glenn (album)|Glenn]]'' (1998).
 
Peruntungan Sony Music Entertainment Indonesia mulai diperhitungkan sejak menaungi [[Padi (grup musik)|Padi]] dan [[Sheila On 7]], yang kedua grup musik tersebut menjadi grup musik pop rock tersukses di tanah air lewat karya-karya di setiap album yang dirilis oleh kedua band tersebut.
 
Tahun demi tahun terus bergulir, Sony Music Entertainment Indonesia terus berinovasi dalam mengembangkan artis-artis populer mereka di dunia musik tanah air. Saat menaungi [[Gigi (grup musik)|Gigi]] pada awal tahun 1998 selama 10 tahun, berbagai pencapaian Gigi di label ini banyak diraih oleh band yang berdiri pada [[22 Maret]] [[1994]] tersebut. Tidak ketinggalan juga pada tahun 2002 saat Sony menaungi [[Edane]], lagu "Kau Pikir Kaulah Segalanya? (Kau Maniz Kau Ibliz)" langsung mendapat respon positif oleh penggemarnya. Di jalur [[Pop]], [[R&B]], [[Musik soul|Soul]] dan [[Musik jazz|Jazz]], Sony sukses melejitkan nama-nama lainnya di aliran ini seperti [[The Groove]], [[Rio Febrian]], [[Warna (grup musik)|Warna]] maupun [[Tangga (grup musik)|Tangga]].
 
Pada tahun 2008 ketika aliran [[Pop]] [[Melayu]] sedang ''booming'' di dunia musik tanah air, Sony Music pun tidak mau ketinggalan untuk berkiblat di jalur pop Melayu. Kehadiran [[Hijau Daun]], [[The Potter's|The Potters]], [[Roulette]], [[Anima]] dan [[Vagetoz]] ini merupakan pembuktian Sony Music dianggap sebagai label rekaman trendsetter pertama di Indonesia.
 
Di era 2010-an, label ini mulai berekspansi ke dunia wabah [[pop elektro]] ala [[Korea Selatan]] yang dibawakan oleh boyband maupun girlband baru dengan menaungi [[XO-IX]]. Tidak cukup sampai disitu, pada tahun 2013 label ini akhirnya kembali ke jalur semulanya dengan berkiblat kembali di aliran musik pop dan R&B dengan menaungi [[Isyana Sarasvati]]. Disusul oleh bergabungnya [[Jaz Hayat|Jaz]] sebagai artis baru di label ini pada tahun 2016.
 
Saat musik Indonesia dengan lirik berbahasa [[Inggris]] mulai ngetop di era 2018-an (terlebih lewat kehadiran musisi Indie) dengan kehadiran penyanyi pendatang baru seperti [[Pamungkas]], Sony Music pun mulai merambah ke trend lirik berbahasa Inggris dengan menaungi [[Ardhito Pramono]] yang sebelumnya berkiblat di jalur indie. Resep sukses Sony saat menaungi Sheila On 7, Gigi, [[Cokelat (grup musik)|Cokelat]], Padi maupun /rif ini juga diterapkan oleh Sony saat menaungi Ardhito Pramono.
 
=== Perkembangan muktahir ===
Dua tahun pasca bergabungnya Ardhito, Sony pun mulai terus bertahan di masa [[COVID-19]] mewabah seluruh dunia. Terbukti dengan bergabungnya artis-artis baru yang terakhir dihuni oleh Yogie Nandes, [[Good Morning Everyone]], [[Meiska Adinda]] ataupun [[Aziz Hedra]] inilah yang membuat Sony Music Indonesia masih terus bertahan sampai sekarang. Hal ini datang dari trend popularitas penyanyi yang merupakan peserta dari ajang pencarian bakat di TV, seperti [[Lyodra]], [[Tiara Andini]], [[Ziva Magnolya]], [[Mahalini]], [[Novia Bachmid]] maupun [[Andmesh]].
 
Saat ini, Sony Music Indonesia menjadi pesaing utama dari beberapa label-label rekaman Indonesia masa kini lainnya dalam hal "Pop Viral" (dalam arti lagu-lagunya masuk ke tangga lagu platform musik digital [[Spotify]]) seperti [[Musica Studio's]], [[Demajors]], [[Universal Music Indonesia]], [[Warner Music Indonesia]], [[Trinity Optima Production]] hingga [[HITS Records]].
 
== Daftar Artis ==