Pais: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadaihangit (bicara | kontrib) |
k ~cite |
||
Baris 8:
}}'''Pais''' merupakan jajanan pasar atau kue yang populer di [[Kalimantan Selatan]]. Kue pais biasanya disantap sebagai cemilan di pagi hari atau saat santai ditemani kopi dan teh. Istilah 'pais' berasal dari [[bahasa Banjar]] yang berarti dibungkus dengan daun pisang.<ref name=":0">{{Cite news|last=Kusnadi|date=2017-07-21|title=Pais Sagu, Kue Tradisional yang Mulai Langka|url=https://www.infopublik.id/kategori/nusantara/212211/pais-sagu-kue-tradisional-yang-mulai-langka|work=Dinas Kominfo Kab Hulu Sungai Utara|access-date=2023-11-25}}</ref> Cara mengonsumsinya yakni dengan membuka daun pembungkusnya, lalu dihidangkan ke tamu.
Keberadaan kue Pais diperkirakan sudah ada sejak zaman kesultanan Banjar berdiri. Pengetahuan akan resepnya didapatkan dari turun temurun sehingga memberikan cita rasa yang tidak berubah dari tahun ke tahun. Cita rasa yang dihasilkan dari kue Pais umumnya terasa manis yang berasal dari penggunaan bahan utama dan gula. Selain itu juga terdapat aroma dari daun pisang yang membuat kue Pais ini disukai dari berbagai umur.
Pais ada berbagai macam, ada pais ''waluh'' atau labu, pais ''gumbili'' atau singkong, pais pisang, pais nangka dan pais sagu. Selain itu, juga terdapat perbedaan antara pais yang dikukus atau pais yang dibakar, berikut juga dengan cita rasa yang dihasilkan.
|