Alap-alap kawah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 44:
Alap-alap kawah sebagian besar hidup di pegunungan, lembah, sungai, garis pantai, dan semakin banyak di kota-kota.<ref name="Ferguson-Lees, James. 2001"/> Di daerah musim dingin yang ringan, biasanya merupakan sarang permanen, dan beberapa individu, terutama jantan dewasa, akan tetap berada di wilayah perkembangbiakan. Hanya populasi yang berkembang biak di iklim Arktik yang biasanya bermigrasi dalam jarak yang jauh selama musim dingin di utara.<ref>{{Cite web|url=http://ecos.fws.gov/speciesProfile/SpeciesReport.do?spcode=B050|title=Species Profile|date=2008-12-05|website=web.archive.org|access-date=2020-08-05|archive-date=2008-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20081205003314/http://ecos.fws.gov/speciesProfile/SpeciesReport.do?spcode=B050|dead-url=unfit}}</ref>
Habitat bervariasi berupa daerah terbuka, lahan pertanian dan lingkungan perkotaan sampai ketinggian 2000 m. Sering mengepak-kepakkan sayap statis di suatu ketinggian (Hovers), terbang dengan kepakan yang dangkal mengikuti arus angin Hidup berpasangan. Terbang sangat cepat dan sambil berputar-putar menukik secara dasyat dari tempat yang sangat tinggi, di atas mangsanya. Burung tercepat di dunia. Kadang-kadang berakrobat. Bersarang di tebing-batu cadas.{{butuh rujukan}}
Alap-alap kawah dapat terbang dengan kecepatan yang lebih cepat daripada hewan lain di bumi ini saat sedang menukik, yang mengakibatkan kecepatannya melonjak hingga sangat cepat, pada kecepatan lebih dari 320 km / jam.<ref>{{Cite web|url=http://www.fws.gov/endangered/recovery/peregrine/QandA.html|title=Fish and Wildlife Service|date=2008-04-16|website=web.archive.org|access-date=2020-08-05|archive-date=2008-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20080416195055/http://www.fws.gov/endangered/recovery/peregrine/QandA.html|dead-url=unfit}}</ref> Tekanan udara yang dihasilkan dari penukikan semacam itu mungkin dapat merusak paru-paru burung, tetapi tuberkel pada lubang hidung elang secara teori berfungsi untuk memandu aliran udara yang kuat agar menjauh dari lubang hidung, memungkinkan burung bernafas lebih mudah saat menukik dengan mengurangi perubahan tekanan udara.<ref>{{Cite web|url=http://www.dnr.state.wi.us/org/LAND/er/factsheets/birds/falcon.htm|title=Peregrine Falcon – WDNR|date=2008-12-01|website=web.archive.org|access-date=2020-08-05|archive-date=2008-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20081201023719/http://www.dnr.state.wi.us/org/LAND/er/factsheets/birds/falcon.htm|dead-url=unfit}}</ref> Untuk melindungi mata mereka, elang menggunakan selaput nictitating mereka (kelopak mata ketiga) untuk menyebarkan air mata dan membersihkan kotoran dari mata mereka sambil mempertahankan penglihatannya. Sebuah penelitian yang menguji fisika penerbangan dari "elang ideal" menemukan batas kecepatan teoretis pada kecepatan 400 km / jam (250 mph) untuk penerbangan dengan ketinggian rendah dan 625 km / jam (388 mph) untuk penerbangan dengan ketinggian tinggi.<ref>Tucker 1998</ref> Pada tahun 2005, Ken Franklin mencatat seekor alap-alap kawah menukik pada kecepatan tertinggi, yaitu 389 km / jam (242 mph).<ref>{{Cite web|url=https://www.airspacemag.com/flight-today/falling-with-the-falcon-7491768/|title=Falling with the Falcon|website=Air & Space Magazine|language=en|access-date=2020-08-05}}</ref>
|