Suku Bayan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Nyilvoskt memindahkan halaman Etnis Sasak Bayan ke Suku Bayan dengan menimpa pengalihan lama
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 21992784 oleh Bot5958 (bicara) (A Járőröknek!)
Tag: Pembatalan
Baris 1:
[[Berkas:Portrait old man bayan tribe Lombok island.jpg|jmpl|Seorang kakek dari Suku Bayan, Lombok.]]
'''SasakSuku Bayan''' adalah suatu komunitas yang merupakan bagian khusus dari masyarakat suku-bangsa [[Suku Sasak|Sasak]] yang lebih luas, dan dikenal sebagai pusat budaya [[Pulau Lombok|Lombok]] tertua. Komunitas ini terpusat di sebuah desa yang bernama Desa Bayan, sebagai bagian dari wilayah Kecamatan Bayan, [[Kabupaten Lombok Utara]], Provinsi [[Nusa Tenggara Barat]] (NTB). Selain itu, suku Bayan sebagai pengamal adat-istiadat atau sistem religi seperti yang ada di Desa Bayan juga tersebar di berbagai dusun yang ada di desa-desa wilayah Kecamatan Bayan, bahkan juga terdapat di daerah Lombok Tengah. Dusun-dusun tersebut adalah Dusun Bayan Belek Timur dan Dusun Bayan Belek Barat (Desa Bayan); Dusun Bumantar, Boyotan Asli (Desa Selengan); Dusun Batu Gembung (Desa Akar-Akar); Dusun Semokabang, Semalangkara, Sani, Karang Tanggul, Batu Menjangkung, Batusan (Desa Anyar), dan Dusun Loang Godek, Batu Geraniung, Tanjung Bi (Desa Loloan).<ref>{{Cite book|title=Pesta Alip di Bayan|last=Baal|first=J. Van|publisher=Bhratara|year=1976|isbn=|location=Jakarta|pages=16}}</ref>
 
Masyarakat suku Bayan dideskripsikan secara khusus di luar masyarakat [[suku Sasak]]. Hal ini dikarenakan adanya hal-hal khas yang menjadi ciri tersendiri di samping secara umum mereka merupakan bagian dari masyarakat [[suku Sasak]]. Kekhasan suku Bayan terkait dengan adat-istiadat dan sistem keyakinan mereka yang disebut dengan ''Islam Wetu Telu'' (Islam Waktu Tiga). Sistem keyakinan tersebut berbeda dengan ajaran Islam murni yang disebut dengan "Islam Waktu Lima".<ref>{{Cite book|title=Jenis-Jenis dan Fungsi Pemangku Adat dalam Usaha Memahami Struktur Masyarakat Bayan di Lombok Barat|last=Sumerta|first=I Made|publisher=Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur|year=2005|isbn=|location=Denpasar|pages=114}}</ref>