Taman Ayodya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
-> add section "Latar belakang"
-> add section "Sejarah
Baris 28:
Sejarawan [[Ridwan Saidi]] mengatakan bahwa pada masa [[Hindia Belanda]], wilayah Jakarta Selatan merupakan daerah perkebunan, utamanya perkebunan karet dan jati yang meliputi wilayah [[Kebayoran Lama]] hingga ke [[Kota Administratif Depok|Depok]]. Selain itu, dengan mengacu kepada Rencana Umum Tata Ruang Kota Jakarta periode 1965-1985 dan 1985-2005, Jakarta Selatan diproyeksikan menjadi wilayah resapan air dan
konsep kota taman yang dirancang oleh seorang murid [[Thomas Karsten]] yang bernama Mohammad Soesilo pada 1948.<ref>{{cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210621161434-269-657347/sejarah-jakarta-selatan-kota-taman-yang-dikepung-zaman/2|title=Sejarah Jakarta Selatan Kota Taman yang Dikepung Zaman|date=22 Juni 2021|last=Adiningsih|first=Yulia|website=[[CNN Indonesia]]|access-date=27 November 2023}}</ref>
 
== Sejarah ==
Lahan taman ini, berada di belakang pasar Barito yang difungsikan sebagai sentra pedagang ikan dan bunga hias. Pasar Barito diresmikan oleh Gubernur [[Ali Sadikin]] tahun 1970 sebagai pusat penjualan ikan dan bunga yang hanya terdiri dari beberapa kios saja.<ref>{{cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2008/01/18/06523472/index-html|title=Pasar Barito, Riwayatmu Kini...|date=18 Januari 2008|author=ING|website=[[Kompas.com]]|access-date=28 November 2023}}</ref> Pada awal 2008, pasar ini dialihfungsikan sebagai taman sejak era Gubernur [[Fauzi Bowo]] dengan merelokasi para pedagang ke pasar-pasar di sekitarnya, kemudian melakukan pembongkaran bangunan pasar yang terdiri dari 150 kios,<ref>{{cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2008/01/18/03473271/jam.4.pagi.pasar.barito.digusur|title=Jam 4 Pagi Pasar Barito Digusur!|date=18 Januari 2008|website=[[Kompas.com]]|access-date=28 November 2023}}</ref> meskipun sempat diwarnai kericuhan. Wacana penertiban pasar Barito ini, telah ada sejak 1998 dalam rangka meningkatkan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sesuai dengan amanat Undang-undang Penataan Ruang No.26/2007 tentang proporsi RTH Kota.<ref>{{cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/153702/pasar-barito-tinggal-kenangan|title=Pasar Barito Tinggal Kenangan|date=18 Januari 2008|website=[[Liputan6.com]]|access-date=28 November 2023}}</ref><ref>{{cite web|url=https://pu.go.id/berita/mewujudkan-30-persen-ruang-terbuka-hijau|title=MEWUJUDKAN 30 PERSEN RUANG TERBUKA HIJAU|date=29 Oktober 2009|website=[[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|KEMENPUPR]]|access-date=28 November 2023}}</ref>
 
== Referensi ==