Dosa leluhur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 16:
Konsep ini mengimplikasikan bahwa "permasalahan yang belum terselesaikan akan diwariskan dari generasi ke generasi", namun "Yesus adalah pemecah perbudakan... [dan] Dia mampu memutus siklus kutukan ini, tetapi hanya jika kita menginginkan Dia."<ref name="Johnson2006">{{cite book |last1=Johnson |first1=Selena |title=The Sin of Racism: How to be Set Free |date=2006 |publisher=[[Hamilton Books]] |isbn=978-0-7618-3509-7 |page=104 |language=English}}</ref>
Doktrin [[dosa asal]] yang diformalkan [[Kekristenan awal]] merupakan perluasan langsung dari konsep dosa leluhur (yang dibayangkan terjadi pada sejumlah generasi berikutnya), dengan alasan bahwa dosa [[Adam dan Hawa]] ditimpakan kepada seluruh keturunannya tanpa batas waktu, yaitu kepada seluruh umat manusia. Doktrin ini pertama kali dikembangkan pada abad ke-2 oleh [[Irenaeus]], [[Keuskupan Agung Lyon|Uskup
==== Ortodoks Timur ====
|