Kadipatèn Mangkunagaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 99:
[[Berkas:Lokasi-Surakarta-Banjarsari.png|jmpl|250px|Lokasi kecamatan [[Banjarsari, Surakarta|Banjarsari]] di [[kota]] [[Surakarta]], yang merupakan wilayah ibu kota Kadipaten Mangkunegaran.]]
 
Pada awal pendiriannya, struktur pemerintahan masih sederhana, mengingat lahan yang dikuasai berstatus "tanah lungguh" ([[apanase]]) dari [[Kesunanan Surakarta|Kasunanan Surakarta]].{{sfn|Soedarmono|Warto|Susanto|Supariadi|Wardoyo|I. Febriary S.|2011|page=42}} Ada dua jabatan Pepatih Dalem, masing-masing bertanggung jawab untuk urusan istana dan pemerintahan wilayah. Selain itu, [[Mangkunagara I]] sebagai Adipati Anom membawahi sejumlah Tumenggung (komandan satuan prajurit).{{sfn|Soedarmono|2011|page=129}}
 
Pada masa pemerintahan [[Mangkunegara II]], situasi politik berubah. Status kepemilikan tanah beralih dari tanah lungguh menjadi tanah [[negara vasal|vasal]] yang bersifat diwariskan turun-temurun.{{sfn|Soedarmono|Warto|Susanto|Supariadi|Wardoyo|I. Febriary S.|2011|page=131}} Hal ini memungkinkan otonomi yang lebih tinggi dalam pengelolaan wilayah. Perluasan wilayah juga terjadi sebanyak 1500 ''karya''. Perubahan ini membuat diubahnya struktur jabatan langsung di bawah Adipati Anom dari dua menjadi tiga, dengan sebutan masing-masing adalah Patih Jero (Menteri utama urusan domestik istana), Patih Jaba (Menteri Utama urusan wilayah), dan Kapiten Ajudan (Menteri urusan kemiliteran).
 
Semenjak pemerintah [[Mangkunegara III]], struktur pemerintahan menjadi tetap dan relatif lebih kompleks. Raja (Adipati Anom) semakin mandiri dalam hubungan dengan Kasunanan Surakarta. Wilayah praja dibagi menjadi tiga Kabupaten Anom (Karanganyar, Wonogiri, dan Malangjiwan) yang masing-masing dipimpin oleh seorang Wedana Gunung.{{sfn|Soedarmono|Warto|Susanto|Supariadi|Wardoyo|I. Febriary S.|2011|page=133}} Ketiga Wedana Gunung tersebut merupakan bawahan dari seorang Pepatihdalem Kadipaten Mangkunegaran. Patih tersebut juga bertanggung jawab langsung kepada Adipati Anom. Kemudian di bawah setiap Kabupaten Anom juga terdapat sejumlah Kapanewon yang dipimpin seorang Panewu.
 
Penyatuan administrasi bulan [[Agustus]] [[1873]] membuat pemerintahan otonom Kadipaten Mangkunegaran harus terintegrasi dengan pemerintahan residensial dari pemerintah [[Hindia Belanda|Belanda]]. Wilayah Kadipaten Mangkunegaran dibagi menjadi empat Kabupaten Anom (Kota Mangkunegaran, Karanganyar, Wonogiri, dan Baturetno) yang masing-masing membawahi desa/kampung.{{sfn|Soedarmono|Warto|Susanto|Supariadi|Wardoyo|I. Febriary S.|2011|page=122}}
 
== Daftar Adipati Mangkunegaran ==
 
{{Utama|Mangkunegara}}